Kiat Sehat Dengan Tanaman Obat Bersama Promkes RSUD Kapuas

KUALA KAPUAS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 91,4 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat, yang mana pada kesempatan kali ini memberikan informasi dan edukasi kesehatan dari narasumber yakni, dr. Erny Indrawati, selaku Ketua Pokja Komunikasi dan Edukasi (KE) didampingi, Popo Subroto, SKM, M.I.Kom, selaku Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas, serta bersama Davit, Mahasiswa Magang Fakultas Ilmu Komunikasi UNISKA Banjarmasin, mengulas tentang Kiat Sehat Dengan Tanaman Obat Bersama Promkes RSUD Kapuas, Kamis (29/2/2024).

dr. Erny yang bertugas sebagai Dokter Umum Madya dan juga sebagai Dokter Penanggung Jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan bahwa Penggunaan tanaman sebagai obat telah dilakukan sejak jaman dahulu di seluruh dunia. Di Indonesia kita menganalnya dengan JAMU. Dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia, masyarakatnya telah menggunakan tanaman sebagai obat sejak jaman dahulu kala. Bila di Indonesia kita mengenal JAMU sebagai obat herbal, di India dikenal AYURVEDA, merupakan praktik pengobatan herbal tertua di dunia.

“Telah banyak penelitian tentang herbal untuk pengobatan beberapa penyakit, dengan slogan “back to nature”. Di program penyuluhan kesehatan kali ini dibahas beberapa penyakit dengan tatalaksana herbalnya. Selain itu saat ini ada praktik pengobatan konvensional yang digabungkan dengan pengobatan herbal, misalnya Eclecticsim,” paparnya.

Menjaga tekanan darah tetap stabil dengan herbal. Tekanan darah tinggi bisa dikatakan sebagai penyakit sejuta umat, karena paling sering dialami pada orang lanjut usia dan menjadi faktor risiko utama insiden penyakit jantung dan pembuluh darah. Penyakit tekanan darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit yang lain, yaitu, stroke, kebutaan, penyakit jantung koroner, gagal jantung, gagal ginjal. Dikatakan hipertensi (darah tinggi) bila tekanan darah atas (systole) : ≥ 140 mmHg, dan tekanan darah bawah  (diastole) : ≥ 90 mmHg.

Penyebab seseorang menderita tekanan darah tinggi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tekanan darah tinggi antara lain Faktor keturunan, konsumsi garam yang berlebihan (suka makanan asin), berat badan berlebihan (obesitas), kurang beraktivitas (mager), faktor mental (stress). Cara mengatasi agar tekanan darah tidak naik, yaitu Kurangi konsumsi garam (kurangi makan yang asin-asin), Bila memiliki berat badan lebih (obesitas), maka harus diturunkan, dengan mengurangi konsumsi karbohidrat atau zat pati, perbanyak makanan tinggi serat, dan lakukan aktivitas fisik secara teratur. Bila tekanan darah Anda sangat tinggi dan mendapat pengobatan antihipertensi maka harus tetap mengonsumsi oabt-obatan tersebut.

Mengonsumsi herbal yang dapat menurunkan tekanan darah, antara lain Bunga rosella telah dilakukan uji klinik terhadap pasien hipertensi dengan rentang usia 30-80 tahun dan diberi ekstrak bunga rosella setiap hari sebelum sarapan. Ekstrak bunga rosella dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien dengan hipertensi ringan dan sedang. Buah Belimbing mengonsumsi 500 ml jus buah belimbing (tentunya tanpa tambahan gula dan susu) selama 7 hari dapat menurunkan tekanan darah. Buah belimbing dapat menjadi cara menyenangkan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Seledri dan mengkudu juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Selanjutnya dijelaskan tentang menjaga kadar glukosa darah tetap stabil dengan herbal. Penyakit kencing manis atau diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang semakin hari tidak semakin berkurang, hal ini tidak hanya dialami Indonesia tetapi di seluruh dunia. Di seluruh dunia Indonesia menempati urutan ke-4 penyumbang terbesar orang dengan diabetes. Penyakit ini dulu dikatakan hanya dialami oleh lanjut usia tetapi saat ini penyakit ini menyerang orang-orang usia muda bahkan anak-anak.

Peningkatan penyakit diabetes mellitus disebabkan semakin banyaknya makanan kemasan yang serba instan, makanan yang mengandung tepung, makanan olahan, minuman yang banyak mengandung gula. Belum lagi pola hidup yang serba otomatis sehingga membuat pergerakan tubuh yang kurang beraktifitas. Gejala kencing manis, ada yang disebut dengan gejala klasik yaitu, sering haus, sering buang air kecil, sering lapar. Tetapi ada juga gejala yang lain misalnya, berat badan yang tiba-tiba turun tanpa ada penyebab lain, mata kabur sehingga sering ganti ukuran kacamata, gatal-gatal tanpa sebab, badan terasa mudah lelah, luka sulit sembuh.

Yang harus dilakukan untuk menjaga supaya kadar gula darah tetap stabil/normal, antara lain Lakukan olahraga minimal 30 menit sehari misalnya jalan pagi, jogging, bersepeda; lakukan pekerjaan rumah tangga yang masih bisa anda kerjakan sendiri misalnya menyapu. Pilih makanan yang sehat yang rendah lemak, rendah kalori, dan rendah garam. Hindari konsumsi gula dan sirup, pilih gula diet. Konsumsi sayuran dan buah segar. Ganti minuman manis/ soft drink dengan jus buah tanpa tambahan gula dan susu, perbanyak minum air putih. Konsumsi camilan yang rendah gula dan rendah garam. Lakukan pemeriksaan kadar gula darah mandiri bagi yang telah sakit diabetes, minimal seminggu 2-3 kali, cek pagi sebelum makan, 2 jam sesudah makan, dan sebelum tidur. Lakukan pencatatan. Bagi yang sudah sakit diabetes, konsumsi obat baik oral maupun suntikan sesuai aturan. Tetap kontrol ke tempat layanan kesehatan/ dokter, dan jangan lupa bawa catatan pemeriksaan kadar gula darah mandirinya dan ditunjukkan ke dokter yang melayani. Bila kadar gula darah Anda tidak terlalu tinggi dan belum ada komplikasi.

Mengonsumsi herbal yang dapat menurunkan kadar gula darah, antara lain Brotowali, telah dibuktikan secara uji klinis terhadap 36 pasien dengan sindrom metabolik yang diberi ekstrak brotowali selama 2 bulan. Pasien yang menerima ekstrak brotowali menunjukkan penurunan kadar gula darah secara bermakna. Kayu manis, telah dibuktikan secara uji klinis terhadap 60 orang yang sakit kencing manis yang diberi ektrak kayu manis selama 40 hari. Ekstrak kayu manis dapat menurunkan kadar gula darah puasa sampai 30%. Daun salam, penggunaan daun salam untuk menurunkan kadar gula darah telah melewati uji klinis terhadap sekitar 50 orang yang diberi ekstrak daun salam 2 gram/hari dengan dosis terbagi, hasilnya erjadi penurunan rerata gula darah puasa hingga 50 g/ dl.

Menjaga kadar kolesterol tetap stabil dengan herbal. Setiap pasien yang datang ke dokter yang sering ditakuti selain tekanan darah yang tinggi, kadar gula darah yang tinggi, juga kadar kolesterol yang tinggi. Apakah kadar kolesterol harus tidak ada ? pendapat ini kurang betul, karena sebenarnya kolesterol dibutuhkan juga oleh tubuh untuk memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak. Istilah yang benar adalah penyakit “dislipidemia” adalah kondisi dimana kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), dan trigliserida (lemak darah) tidak normal.

Penyebab seseorang mengalami penyakit dislipidemia antara lain. Penyebab primer yaitu faktor keturunan, usia dewasa atau usia lanjut. Penyebab sekunder, Pola makan yang tidak sehat (makanan gorengan, makanan yang berlemak, makanan manis), Kurang aktivitas fisik (mager), Berat badan berlebih (obesitas), Kebiasaan merokok, Konsumsi alkohol yang berlebihan, dan Memiliki penyakit kencing manis. Cara supaya kolesterol dan TG tetap normal, yaitu upayakan supaya kolesterol baik HDL tinggi, karena HDL yang tinggi dapat mencegah timbulnya aterosklerosis. Lakukan aktivitas fisik dan olahraga untuk dapat meningkatkan HDL (kolesterol baik). Kurangi asupan lemak (tinggalkan gorengan), kurangi makanan manis dan bertepung yang dapat meningkatkan kadar TG. Perbanyak makanan yang mengandung serat.

Beberapa herbal yang dapat menurunkan kolesterol dan TG, antara lain Bawang putih dapat menurunkan kolesterol dan TG sebesar 20%, sehingga dapat dikatakan bahwa bawang putih dapat mengatasi masalah dislipidemia. Alpukat dapat memperbaiki profil lipid pada orang sehat dan pasien dislipidemia. Kunyit beberapa uji klinis membuktikan kunyit dapat menurunkan profil lipid.

Menjaga berat badan tetap stabil dengan herbal. Kelebihan berat badan dikenal dengan sebutan obesitas. Definisi obesitas (kegemukan) menurut WHO adalah penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidak-seimbangn asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu yang lama. Di Indonesia kasus obesitas terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Wakit Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, pada tahun 2023, Riskesdas mencatat kasus obesitas sebesar 21,8% dibandingkan tahun 2018, 15,3%.

“Peningkatan kasus obesitas di Indonesia tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dialami oleh anak-anak. Kasus obesitas anak di Indonesia, 1 dari 5 anak usia 5-12 tahun dikarenakan kurang aktivitas fisik 64,4%. 16 % anak Indonesia usia 13-15 tahun mengalami kegemukan (obesitas). 13,5% anak Indonesia usia 16-18 tahun obesitas, dimana 49,6% karena aktivitas fisik,” tambahnya.

Penyebab obesitas meningkat antara lain semakin merebaknya cafe-cafe, warkop-warkop, gerai-gerai makanan cepat saji, merupakan salah satu penyebab kegemukan. Di cafe-cafe kopi yang disajikan bermacam-macam jenis dengan rasa manis, campuran susu, creamer, yang menyebabkan peningkatan kalori, belum lagi kue-kue yang ada semua terbuat dari tepung dan gula. Sementara di warkop-warkop, hampir sama, tapi bedanya, kebanyakan disajikan makanan-makanan yang digoreng (gorengan). Di gerai-gerai makanan cepat saji, makanan dibuat melalui proses pemanasan yang sangat tinggi atau mengalami berbagai jenis pengolahan dan penambahan bermacam-macam zat-zat lain, seperti garam, gula, lemak, pengawet, pewarna makanan untuk menambah rasa dan membuatnya tahan lama.

“Pesatnya kemajuan teknologi komputer membuat anak dan orang dewasa saat ini lebih banyak duduk dan berbaring menikmati dawai masing-masing, yang akhirnya membuat aktivitas fisik berkurang. Tidak ada lagi anak-anak bermain lari-larian, atau aktivitas bermain diluar rumah. Hal ini juga menjadi salah satu pemicu timbulnya obesitas. Ultra Processed Food, inovasi industri pangan yang menghancurkan diet dan hidup sehat. Contoh makanan-makanan tersebut adalah makanan beku, keripik, biscuit, minuman soda berkarbonasi, susu UHT, sosis, burger, nugget, dan produk daging olahan lainnya, permen, margarine, aneka saus, dan bumbu masakan yang diproduksi masal (bumbu instan),” tambah beliau.

Karena obesitas dapat meningkatkan risiko bermacam-macam penyakit serius, misalnya, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, perlemakan hati, kanker. Cara mencegah obesitas yaitu dengan rutin berolahraga, Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, Kurangi konsumsi gula, lemak, garam, tepung-tepungan, perbanyak makanan tinggi serat, dan Tidur yang cukup, jangan biasakan tidur diatas jam 10 malam. Mengonsumsi herbal misalnya Jati belanda dengan penelitian uji klinik yang dilakukan pada 30 penderita obesitas yang memperoleh ekstrak daun jati belanda. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan berat badan.

“Kesimpulan yang didapat dari materi tentang kiat sehat dengan tanaman obat atau herbal ini adalah bahwa ada banyak rempah-rempah berkhasiat, yang ada disekitar kita dapat membuat kita lebih sehat karena dapat membantu kita mencegah dan mengatasi beberapa penyakit,” pungkasnya mengakhiri promosi kesehatan di radio. (PromkesRSUDKps)