Bahas Khasiat Rempah-Rempah Bagi Kesehatan Bersama Promkes RSUD Kapuas

KUALA KAPUAS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 91,4 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat, yang mana pada kesempatan kali ini memberikan informasi dan edukasi kesehatan dari Narasumber yakni, dr. Erny Indrawati, selaku Ketua Pokja Komunikasi dan Edukasi (KE) didampingi, Popo Subroto, SKM, M.I.Kom, selaku Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas mengulas tentang Khasiat Rempah-rempah Bagi Kesehatab, pada Hari Kamis, 25 Januari 2024.

dr. Erny yang bertugas sebagai Dokter Umum Madya dan juga sebagai Dokter Penanggung Jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan bahwa sejak dahulu Indonesia dikenal sebagai  salah satu negara penghasil rempah-rempah yang terkenal di seluruh dunia, hal inilah yang mengundang bangsa-bangsa Eropa datang untuk berdagang, yang berakhir dengan penjajahan. Sejak dulu bangsa Indonesia telah menggunakan rempah-rempah baik sebagai bumbu untuk masakan juga sebagai jamu untuk mengatasi penyakit.

Saat ini, pemakaiannya semakin luas, selain sebagai bumbu dapur, rempah-rempah juga digunakan dalam industri farmasi (obat-obatan), industri kosmetik, industri parfum, dan industri pangan (pengolahan daging, ikan, dan produk lainnya). Memasuki masa lanjut usia (lansia) semua orang tentu ingin menikmati masa pensiun dengan menyenangkan dan terbebas dari penyakit yang timbul karena proses penurunan fungsi tubuh yang terjadi secara alamiah. Oleh sebab itu kebutuhan akan kecukupan nutrisi bagi lansia menjadi sangat penting. Kecukupan nutrisi bagi lansia dapat mengatasi masalah kesehatan yang sering terjadi.

Rempah-rempah telah terbukti memiliki senyawa antioksidan yang diperlukan untuk mengatasi serangan radikal bebas. Misalnya, serai mengandung komponen aktif sitral dan geraniol; pada jahe : zingiberin, curcumin, gingerol; pada cengkeh : eugenol, tannin dan vanillin. Saat wabah covid-19 penggunan rempah-rempah atau empon-empon (dalam bahasa Jawa) menjadi sangat terkenal di Indonesia saat itu. Penelitian terhadap rempah-rempah sebagai penangkal virus sudah dilakukan sejak tahun 2007/ 2008 oleh Prof. Chaerul Anwar Nidom, yang merupakan Guru Besar Biomolekuler Universitas Airlangga Surabaya, sejak adanya kasus flu burung sampai covid-19.

Sejak tahun 2016, Indonesia telah memiliki Formularium Obat Herbal Asli Indonesia (FOHAI), berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016, yang berisi hasil-hasil penelitian tentang tanaman herbal asli Indonesia yang berkhasiat obat. Adapun rempah-rempah yang diulas berguna untuk kesehatan, antara lain Jahe, Kunyit, Kencur, Serai, Lengkuas, dan Kayu Manis.

“Jahe berfungsi sebagai rubefasient (penghangat badan), dimana jahe memiliki aroma yang khas dan berkhasiat obat. Manfaat jahe yaitu Sebagai makanan. Jahe dapat diolah menjadi makanan, seperti asinan jahe, jahe bubuk, manisan kering jahe, permen, selai, biscuit, puding, dan masih banyak lainnya. Sebagai minuman. Wedang jahe, kopi jahe, teh jahe, bandrek, sirup jahe, sekoteng. Serta sebagai bahan obat tradisional. Di Indonesia, china, India, jahe digunakan untuk mengatasi batuk, demam, diare, rematik, bronchitis, asma, penyakit jantung, influenza, kembung. Jahe juga dapat digunakan sebagai pencahar, penambah selera makan, serta sebagai penghangat badan. Irisan jahe yang diisap dapat berkhasiat melegakan tenggorokan,” ujarnya.

Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin, dan bisdesmetoksikumin; minyak atsiri, lemak, karbohidrat, protein, pati, vitamin C, garam-garam, mineral (besi, fosfor, dan kalsium). Manfaat kunyit antara lain, Sebagai bumbu dapur dalam enambah citarasa serta memberi warna pada makanan, sekaligus menjadi pengawet alami makanan karena kunyit memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan mikroba, Mencegah anemia karena kunyit memiliki kandungan zat besi, Sebagai anti kanker. Kurkumin merupakan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel bahkan sampai merusak DNA. Untuk pengobatan kanker, tiap pasien dianjurkan untuk mengonsumsi minimal 96-160 gram kunyit per hari, Menurunkan kolesterol, Menjaga kesehatan saluran cerna. Minyak atsiri yang terkandung dalam kunyit dapat menghambat produksi asam lambung yang berlebihan, juga dapat mengurangi gerak peristaltic usus yang terlalu kuat, Meningkatkan daya tahan tubuh, serta Antiinflamasi. Khasiat ini disebabkan oleh kandungan minyak atsiri yang terdapat di dalamnya.

Kencur sejak dulu sudah dikenal baik sebagai bumbu dapur juga sebagai jamu yang dapat mengatasi beberapa macam penyakit, misalnya, jamu beras kencur. Dalam kalangan masyarakat jamu beras kencur dikenal sebagai penambah nafsu makan. Manfaat kencur antara lain, didalam kencur terdapat Minyak atsiri yang memberi aroma dan mempunyai citarasa yang khas yang akan memberi rasa tersendiri pada masakan, dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri propionibacterium acnes penyebab jerawat, sebagai penawar racun. Kencur mengandung serat pangan yang mampu menyerap air dan bahan-bahan beracun yang berasal dari makanan dan mengeluarkannya melalui feses, serta dapat mengatasi batuk.

Serai memiliki dua jenis, yaitu serai dapur (lemongrass) dan serai wangi (citronella). Keduanya memiliki aroma yang berbeda karena perbedaan komponen utamanya, yaitu citronella pada serai wangi dan sitral pada serai dapur. Manfaat serai sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan masakan, Sebagai obat-obatan tradisional, antara lain sebagai obat gosok, pengusir nyamuk, atau pewangi sabun; peluruh air seni, keringat, dahak, bahan untuk berkumur, dan penghangat badan. Untuk mencegah kanker dimana 100 gram serai mengandung antioksidan yang dapat mencegah kanker. Mengandung zat antimikroba, mengatasi infeksi pada lambung, usus, saluran kemih, dan luka. Mengandung senyawa analgesik. Minyak serai (minyak atsiri) dapat membantu menghilangkan sakit kepala, nyeri sendi dan otot. Untuk mengatasi gangguan pencernaan. Serai juga membantu mengurangi gas dari usus sekaligus mencegah pembentukan gas lebih lanjut. Serta memiliki sifat detoksifikasi tubuh dengan meningkatkan jumlah dan frekuensi buang air kecil. Hal ini membuat organ pencernaan menjadi bersih dan sehat karena zat beracun dan asam urat mudah disingkirkan.

Lengkuas atau laos merupakan tumbuhan umbi-umbian yang terdiri atas 2 jenis, yaitu, umbi yang berwarna putih dan umbi yang berwarna merah. Lengkuas yang berwarna putih digunakan sebagai bumbu dapur, sedangkan yang berwarna merah digunakan sebagai bahan obat tradisional. Manfaat lengkuas yaitu Sebagai bumbu dapur, Sebagai obat-obatan tradisional. Banyak digunakan untuk mengatasi penyakit kulit, misalnya, panu, eksim, borok. Juga dapat merangsang gerakan usus, dan menghilangkan kembung, Mencegah asam urat, serta sebagai anti kanker.

“Kayu manis sudah sejak lama digunakan sebagai bumbu dapur. Kayu manis juga mengandung serat pangan, besi, dan kalsium sangat baik dalam memenuhi 50% kebutuhan sehari-hari. Manfaat kayu manis bagi kesehatan yaitu Sebagai obat tradisional, Sebagai antioksidan, kayu manis mengandung senyawa tannin, flavonoid, triterpenoid, dan saponin, yang dapat membuang radikal bebas dapat merusak sel-sel sehat dalam tubuh. Sebagai anti-diabetes (kencing manis), hal ini telah dibuktikan oleh peneliti dari Pakistan Agricultural University (2003). Dengan mengonsumsi 1 gram kayu manis setiap hari dapat mereduksi penyakit-penyakit komplikasi dari diabetes, seperti serangan jantung dan stroke serta sebagai antibakteri,” pungkasnya menutup penyuluhan kesehatan di radio. (PromkesRSUDKps)

Narasumber: dr. Erny Indrawati

Editor Adminkes: Popo Subroto, SKM, M.I.Kom