Penyuluhan Kesehatan Disela Antrian Pemeriksaan Kesehatan PPPK di RSUD Kapuas tentang Know Your Lemon’s Dan Chat GPT

KUALA KAPUAS – RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas selalu aktif dalam memberikan informasi dan edukasi bermanfaat, yang mana pada kesempatan kali ini memberikan edukasi dari narasumber yakni dr. Jum’atil Fajar, MHlthSc, mengulas tentang Know Your Lemon’s dan Chat GPT disela-sela antrian pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan PPPK, bertempat di Gedung RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas yang beralamat di Jalan Tambun Bungai No.16, pada Senin, 8 Januari 2024.

dr. Jum’atil Fajar, MHlthSc yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan Medik di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas dan juga selaku Ketua Panitia Medical Check Up PPPK Tahun 2024, menjelaskan bahwa di dalam sejarahnya Yayasan Know Your Lemon’s ini merupakan sebuah perkumpulan di dunia yang berjuang melakukan kampanye kesehatan dan memiliki misi amal memperbaiki deteksi dini kanker payudara di seluruh dunia, melalui pendidikan yang kreatif dan pemberdayaan. Kepedulian akan deteksi dini penyakit kanker payudara hingga saat ini sedang diperjuangkan, dan disebarluaskan oleh Worldwide Breast Cancer, dan hal ini diciptakan oleh Corrine Beaumont asal USA.

“Seringnya seorang wanita merasa bahwa dirinya mengetahui tanda-tanda dari kanker payudara ini, akan tapi ketika memeriksa sendiri, kadang akan menjadi merasa ragu, apakah yang dirasakan itu adalah suatu benjolan atau bukan dan lain sebagainya”, ujarnya.

Dijelaskan beliau, sebagai contoh bahwa kerasnya benjolan kanker sering disebut berbeda dengan benjolan getah bening di payudara. Dalam hal ini, bentuk penyakit kanker payudara seperti kondisi sebuah lemon, yang mana menurut ilustrasinya mengumpamakan benjolan kanker seperti biji lemon, sementara kerasnya benjolan getah bening seperti kacang yang lunak.

Cara mendeteksi gejala penyakit kanker payudara dengan mengenali bentuk payudara anda pribadi, dimana bentuk tiap payudara tiap manusia itu berbeda-beda, oleh karena itu setiap perempuan perlu mengenali kondisi payudaranya dengan baik. Selain itu perlu tahu tanda-tanda kanker payudara yang bisa membuat payudaranya berubah. Agar mengetahui jika ada yang tidak beres dengan payudaranya, kaum perempuan dianjurkan untuk rutin Periksa Payudara Sendiri (SADARI).

Adapun untuk pencegahan penyakit kanker payudara, mengetahui faktor resiko merupakan cara terbaik untuk menghindari terkena kanker payudara, seperti menjaga berat badan ideal, makan makanan yang sehat dan bergizi, tidak minum alkohol, tidak merokok, dan rajin berolahraga, serta segera ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat seperti klinik, puskesmas, atau rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut apabila terdeteksi gejala seperti diatas.

Pengobatan kanker payudara dilakukan berdasarkan tingkat kondisi atau stadium dari penyakit tersebut. Apabila lebih cepat terdeteksi misalkan stadium satu, maka hanya mengangkat bagian jaringan tertentu yang bermasalah, akan tetapi apabila terlambat dideteksi, atau stadium lanjut, tentunya kemungkinan pengangkatan payudara dan dilanjutkan dengan kemoterapi.

“Pendeteksian lebih dini penyakit kanker payudara sangatlah penting dalam menyelamatkan kehidupan manusia, memahami faktor resiko dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat membantu dalam meminimalisir resiko terkena kanker payudara,” tambahnya.

Selanjutnya beliau juga mempresentasikan tentang aplikasi Chat GPT yang merupakan kependekan dari “Chat Generative Pre-trained Transformer”, yaitu sebuah language models alami yang dilatih menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang disebut “Transformers” oleh OpenAI. Model ini dapat memahami bahasa manusia, menjawab pertanyaan, memberikan saran, dan bahkan menghasilkan teks baru berdasarkan input pengguna”, ujarnya.

Kelebihan dari penggunaan Chat GPT antara lain, gaya bahasa luwes atau didesain untuk mampu mengikuti gaya bahasa manusia pada umumnya, efisiensi waktu ketika menggunakan Chat GPT, robot ini akan memberikan jawaban atas pertanyaan kamu dalam waktu yang lebih singkat, memiliki interface yang mudah digunakan semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa, bisa multitasking atau dapat melakukan beberapa tugas sekaligus dalam satu waktu, seperti menjawab pertanyaan, membuat teks acak, memperbaiki penulisan yang salah, dan masih banyak lagi. Database cukup besar, dimana Chat GPT telah terlatih jutaan teks dari internet sehingga membuatnya memiliki pengetahuan luas akan berbagai hal sehingga memungkinkan model untuk memahami banyak hal dan memberikan tanggapan yang relevan.

“Adapun kekurangannya antara lain memiliki pemahaman terbatas, belum mampu menggeser pekerja kreatif, jawaban tidak selalu tepat, belum mampu membedakan fakta dan opini, serta memerlukan jaringan internet yang stabil,” pungkasnya mengakhiri edukasi di RSUD Kapuas. (PromkesRSUDKps/Popo Subroto, SKM, M.I.Kom)