Pelatihan Persiapan Layanan Dan Penyegaran Tatalaksana TBC RO di RSUD Kapuas

KUALA KAPUAS – RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas melakukan Kegiatan Pelatihan Persiapan Layanan dan Penyegaran Tatalaksana TBC RO di RSUD Kapuas, bertempat di Gedung RSUD Kapuas yang beralamat di Jalan Tambun Bungai No.16, Selasa (31/10/2023).

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kapuas, dr. Tonun Irawati, MM, beserta jajarannya, didampingi dr. Ahmad Haspiani, M.Kes selaku Kabid. P2P dari Dinkes Kab. Kapuas, Direktur RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas dr. Agus Waluyo, MM, bersama jajarannya, serta para peserta undangan karyawan dan karyawati di ruang aula manajemen RSUD Kapuas.

Adapun pemberi materi Pelatihan Persiapan Layanan Dan Penyegaran Tatalaksana TBC RO di Fasilitas Pelayanan Kesehatan ini yaitu dr. Aina Nurlaila, Sp.P selaku Dokter Spesialis Paru yang bertugas di RSUD Kapuas, Perwakilan dari Global Fund, dr. Jeanette Siagian, Sp.P, selaku Dokter Spesialis Paru RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, dan dr. Aris dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.

Peserta yang terlibat antara lain berjumlah 23 orang terdiri dari manajemen rumah sakit Bidang Pelayanan Medik, Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Jiwa, Dokter Umum, Perawat Ruang Rawat Jalan Poli TB, Perawat Ruang Rawat Jalan Poli Anak, Perawat Rawat Inap Ruang Isolasi, Laboratorium, Instalasi Farmasi, Tim IT, dan petugas PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi).

dr. Aina Nurlaila, Sp.P selaku Dokter Penanggung Jawab Pelayanan UPF. Paru yang bertugas di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas menyampaikan presentasi tentang alur pelayanan kesehatan kepada pasien TB-RO di Rumah Sakit Kabupaten Kapuas baik layanan rawat jalan maupun rawat inap.

Dijelaskan bahwa Tuberkulosis disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis (M.TBC). TB dapat disembuhkan dengan pengobatan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang tepat. Namun kuman TB dapat berkembang menjadi Resistan Obat (RO) atau kebal terhadap OAT, salah satunya dikarenakan ketidakpatuhan pengobatan. Munculnya resistansi terhadap OAT telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di sejumlah negara dan menjadi ancaman dalam pengendalian TB.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kapuas, dr. Tonun begitu beliau disapa menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mempersiapkan fasyankes seperti rumah sakit untuk menerima pasien dengan diagnosa TB-RO dan mampu ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kapuas saja.

Tuberkulosis Resistan Obat (TB-RO) merupakan penyakit yang berdampak pada kesehatan masyarakat, dengan jumlah kasus yang semakin meningkat sehingga memerlukan upaya penanggulangan yang komprehensif dari semua pihak. (PromkesRSUDKps/Popo Subroto, SKM, M.I.Kom)