Bicara Penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus di Radio Bersama Promkes RSUD Kapuas
KUALA KAPUAS – RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 91,4 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat, yang mana pada kesempatan kali ini memberikan informasi dan edukasi dari narasumber yakni dr. Lutfi Dewanda Nugroho bersama Pengelola Promkes RSUD Kapuas, Popo Subroto, SKM yang membahas tentang Penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus pada Hari Kamis, 31 Maret 2022.
dr. Lutfi yang sedang bertugas sebagai dokter internsip menjelaskan bahwa Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin.
Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai syarat kemungkinan diabetes. Gejala tipikal yang sering dirasakan penderita diabetes antara lain poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), dan polifagia (banyak makan/ mudah lapar). Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus), dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
Ditambahkan beliau, seseorang bisa dikatakan menderita kencing manis karena beberapa penyebab, yaitu tidak melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur, nutrisi yang tidak seimbang, aktifitas fisik yang tidak seimbang, mengonsumsi minuman yang disertakan pemanis buatan, dan cemilan tidak sehat.
Adapun program penanggulangan diabetes bisa dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya adalah Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur, Menjalani Pengobatan Secara Intensif, Aktif Secara Fisik, Memperbaiki Kualitas Makanan, dan Dukungan Masyarakat.
Selanjutnya dr. Lutfi juga menjelaskan Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi sering disebut “the silent killer” karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak tahu kalau dirinya mengidap hipertensi, tetapi kemudian mendapatkan dirinya sudah terdapat penyakit penyulit atau komplikasi dari hipertensi. Diketahui bahwa hanya sepertiga penderita hipertensi (36,8%) yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan hanya 0,7% yang minum obat.
Faktor Risiko yang melekat pada penderita Hipertensi dan tidak dapat diubah Umur, Jenis Kelamin, dan Genetik. Faktor Risiko yang diakibatkan perilaku tidak sehat dari penderita hipertensi antara lain Merokok, Diet rendah serat, Dislipidemia, Konsumsi garam berlebih, Kurang aktivitas fisik, Stres, Berat badan berlebih/ kegemukan, dan Konsumsi alkohol.
dr. Lutfi mengatakan, pada umumnya Hipertensi tidak disertai dengan gejala atau keluhan tertentu. Keluhan tidak spesifik pada penderita hipertensi adalah Sakit kepala, Pusing, Jantung berdebar-debar, Rasa sakit di dada, Gelisah, Penglihatan kabur, dan Mudah lelah.
Pengobatan atau pengendalian hipertensi ialah dengan patuh yaitu Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, Tetap diet dengan gizi seimbang, Upayakan aktivitas fisik dengan aman, Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik.
“Pencegahan dan pengendalian Hipertensi, risiko Hipertensi dapat dikurangi dengan Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh per hari), Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/ olahraga 30 menit per hari minimal 5x/minggu), Tidak merokok dan menghindari asap rokok, Diet dengan gizi seimbang, Mempertahankan berat badan ideal, Menghindari minum alkohol. Selain itu dapat dilakukan dengan cara Cerdik yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, dan Istirahat cukup, serta Kelola stres,” pungkasnya menutup penyuluhan kesehatan di radio. (PromkesRSUDKapuas)