Podcast Tentang Masalah Kesehatan Mental Anak & Remaja di Masa Pandemi Covid-19
Pada hari Rabu, 10 Juni 2020 Pukul 09.00 WIB, Kegiatan Rutin PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit), bertempat di Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas dilaksanakan Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit oleh dr. Safira A. Tjandrasari, Sp.KJ selaku Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, beserta Tim PKRS dengan Materi Penyuluhan tentang “Masalah Kesehatan Mental Anak & Remaja di Masa Pandemi Covid-19”.
Penyuluhan Kesehatan ini secara siaran langsung juga direkam dan dipublikasi di akun youtube RSUD Kapuas, sehingga dapat didengarkan sepanjang waktu berupa podcast. Seperti diketahui, Podcast merupakan sebuah rekaman audio dimana rekaman tersebut dapat didengarkan oleh banyak orang, berbagai kategori yang membahas sejumlah topik menarik, dimana kategori yang dipilih oleh RSUD Kapuas berupa edukasi dan informasi kesehatan kepada masyarakat yang mendengarkan.
Pandemi COVID-19 menimbulkan ketegangan yang cukup tinggi dan akan membuat banyak orang termasuk anak dan remaja menjadi rentan mengalami stres. Orangtua sebaiknya peka dan sigap terhadap kebutuhan maupun perubahan anak dan senantiasa bersikap empati dalam membantu mengatasi emosi maupun perilakunya serta memberikan dukungan kesehatan jiwa ketika mereka merasa stres, sedih, takut, cemas, gangguan tidur, gangguan makan, suka bersikap / bicara kasar, membangkang / melawan orang tua atau terhadap keluhan – keluhan fisik seperti mual, sakit kepala, nyeri dada dan keluhan lainnya.
CARA-CARA MENGATASI MASALAH KESEHATAN JIWA ANAK DAN REMAJA :
- Menyampaikan informasi yang benar, tentang COVID-19 dengan bahasa yang mudah dimengerti.
- Memberikan contoh yang baik dalam mengelola stres dan kebiasaan pola hidup bersih dan sehat seperti pola makan yang sehat, berolahraga teratur, waktu tidur cukup, , mengatur emosi diri sendiri dengan bahasa yang santun, tetap bersosialisasi dengan orang lain melalui media sosial serta menghindari kekerasan fisik maupun lewat kata-kata.
- Mengajarkan anak agar mengikuti aturan pemerintah, misalnya bagaimana “cara untuk menjaga diri kita dan orang lain aman” seperti mencuci tangan sambil menyanyikan lagu 20 detik, selalu menggunakan masker jika keluar rumah, berlatih bersin yang benar dan aman, menghindari jabat tangan, jaga jarak fisik, dan segera memberitahu jika mulai ada keluhan demam, nyeri tenggorokan, diare, batuk atau kesulitan napas.
- Setiap anak dalam keluarga diberikan kesempatan untuk berpartisipasi/berperan dalam pekerjaan atau kegiatan rumah tangga dan mempertahankan rutinitas keluarga.
- Memberikan pujian/ hadiah atas segala usaha dan kegiatan yang telah dilakukan seperti mau belajar sabar, bertoleransi pada lingkungan disekitarnya, membersihkan kamar, memberikan panutan yang baik pada adiknya dan mengajarkan pada anak-anaknya “untuk bersikap positif” dan membantu orang lain.
- Mengajarkan anak untuk belajar mengalihkan perhatiannya dengan melakukan berbagai aktivitas yang disukainya bersama keluarga seperti menggambar, meremas bola karet, bermain dengan hewan peliharaan, berenang/bermain di sungai, memancing ikan di kali sekitar rumah, membuat dan bermain egrang, bermain sumpit (manyipet), bermain gasing (habayang).
- Orangtua mengetahui dan memahami apa yang diketahui anak tentang virus Corona, seberapa besar rasa keingintahuannya, menciptakan rasa aman dan nyaman serta mengawasi penggunaan media sosial dan membatasi informasi tentang COVID-19 terpapar pada anak-anak.
- Berusaha mendorong anak supaya dapat mengeluarkan pikiran dan ide kreatifitasnya melalui permainan kreatif, bercerita tentang legenda rakyat (seperti Batu Banama di Bukit Tangkiling, asal usul Ikan Patin, kisah Dohong dan Tingang, asal usul pulau Nusa, kisah Nyai Balau kehilangan anak, dan lainnya).
- Memberikan pandangan yang positif dan meningkatkan rasa optimis dimasa pandemi ini pada anak sebelum tidur seperti meyakinkan pada anak bahwa masa pandemi COVID-19 ini akan berakhir dan orang yang sedang dirawat karena COVID-19 mendapat perawatan yang sangat baik
- Bagi anak berkebutuhan khusus seperti gangguan autisme, retardasi mental atau hiperakatif, maka orangtua harus mendampingi anak dan melakukan kegiatan yang sesuai kemampuan dan kebutuhannya.
- Bagi anak yang mengalami gangguan kesehatan mental yang memburuk dan harus segera menghubungi layanan kesehatan jiwa terdekat untuk mendapatkan pengobatan.
- Membuat jadwal kegiatan sehari-hari untuk kegiataan belajar dan bersantai misalnya menyiapkan buku pelajaran, membeli makanan, menyiapkan alat-alat bermain
- Menanyakan pada anak/remaja ketakutannya atau pikirannya jika mereka berbicara tentang kematian yang disebabkan oleh COVID-19
Dengan mengetahui cara-cara dalam mengatasi masalah Kesehatan jiwa pada anak dan remaja dimasa Pandemi COVID-19 ini diharapkan orangtua dapat membantu anaknya belajar beradaptasi dalam suasana lingkungan yang baru dan membantu anak untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih optimal.