OPERASI LAPAROSKOPI PERDANA DI RSUD KAPUAS

KUALA KAPUAS – Dalam rangka meningkatkan inovasi dan kemajuan pelayanan medis di Kabupaten Kapuas, RSUD dr. H. Soemarno Sosroamodjo Kuala Kapuas melaksanakan operasi bedah perdana penggunaan alat laparoskopi yang dilaksanakan pada Hari Selasa, tanggal 21 Mei 2024, bertempat di Ruang Bedah OK Sentral RSUD dr. H. Soemarno Sosroamodjo Kuala Kapuas yang beralamat di Jalan Tambun Bungai No.16.

Pelayanan bedah ini dilaksanakan oleh dr. Hendy Buana Vijaya, Sp.B, dibantu oleh dr. Rintho A. Tangkudung, Sp.B dan dr. Asna Nasiqah, Sp.An serta Tim Bedah dan Anestesi OK Sentral, melaksanakan operasi perdana laparoskopi berupa pengangkatan batu kantong empedu(kolesistektomi) di ruang OK Sentral.

dr. Rintho A. Tangkudung, Sp.B selaku Kepala KSM Bedah RSUD Kapuas disela waktunya diwawancarai menjelaskan bahwa, laparoskopi adalah metode bedah yang terbilang ringan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi organ-organ tubuh di bagian perut melalui sayatan kecil dan tipis. Melalui bantuan alat berupa tabung tipis yang kemudian dimasukkan ke dalam sayatan tadi, dokter akan mampu menemukan kelainan pada tubuh, seperti fibroid, kista, dan lainnya.

“Di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas sudah bisa melaksanakan operasi menggunakan alat laparoskopi, untuk sementara ini operasi yang bisa dilakukan antara lain pengangkatan batu kantung empedu dan apendiksitis atau usus buntu(Apendiktomi). Nantinya ke depan akan dikembangkan ke tindakan operasi lainnya seperti hernia, dan sebagainya,” ujarnya.

Ditambahkan beliau, ada beberapa kelebihan dari teknik bedah laparoskopi antara lain, rasa nyeri lebih ringan karena sayatannya lebih kecil, bedah laparoskopi bisa membuat pasien merasa lebih nyaman dan hanya menimbulkan rasa nyeri ringan. Sayatan yang kecil tidak akan meninggalkan rasa nyeri parah setelah operasi. Sayatan kecil yang dibuat selama operasi laparoskopi juga membuat proses penyembuhan bisa lebih cepat dan bekas luka operasi yang minimal. Operasi dengan pembedahan terbuka umumnya atau konvensional membutuhkan waktu beberapa minggu untuk pemulihan, sedangkan tindakan bedah laparoskopi biasanya pemulihan pasien hanya memerlukan waktu yang cukup singkat. Minim risiko komplikasi, dimana teknik laparoskopi diketahui lebih sedikit menimbulkan komplikasi daripada teknik bedah lain yang membutuhkan sayatan lebih besar. Selain itu, risikonya terjadinya infeksi setelah operasi ini juga lebih kecil.

“Semoga dengan adanya pelayanan tindakan laparoskopi ini mampu meningkatkan ragam inovasi pelayanan medis di RSUD Kapuas, dan tentunya memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi Masyarakat di Kabupaten Kapuas sehingga tidak perlu lagi dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap peralatannya, dan keuntungan lainnya yaitu tindakan operasi bedah bagi pasien ini juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” pungkasnya mengakhiri wawancara. (PromkesRSUDKps).