Promkes RSUD Kapuas dan RSPD Mengatasi Nyeri Otot Dan Nyeri Sendi Di Rumah

KUALA KAPUAS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 91,4 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat, yang mana pada kesempatan kali ini memberikan informasi dan edukasi kesehatan dari narasumber yakni, dr. Erny Indrawati, selaku Ketua Pokja Komunikasi dan Edukasi (KE) didampingi, Popo Subroto, SKM, M.I.Kom., selaku Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas, dan Penyiar Radio Ichsan, mengulas tentang Promosi Kesehatan Rumah Sakit di Radio Dengan Tema Mengatasi Nyeri Otot dan Nyeri Sendi Di Rumah, Rabu (22/5/2024).

dr. Erny yang bertugas sebagai Dokter Umum Madya dan juga sebagai Dokter Penanggung Jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan bahwa nyeri otot dan nyeri sendi sering dianggap sama, tetapi sebenarnya 2 hal yang berbeda. Beberapa orang datang ke dokter mengeluh sakit otot-ototnya padahal yang dimaksud adalah nyeri pada sendinya, atau sebaliknya.

“Nyeri otot dan sendi adalah keluhan yang sangat umum terjadi di masyarakat, yang terkadang sulit membedakan rasa sakit yang dirasakan berasal dari mana. Sehingga mengetahui perbedaan nyeri otot dan nyeri sendi menjadi sangat penting, untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” jelasnya.

Nyeri Otot merupakan rasa nyeri yang muncul pada bagian otot. Nyeri otot biasanya timbul setelah melakukan aktivitas berlebihan atau ketika berolahraga. Hal ini disebabkan oleh peredaran darah yang kurang sempurna di otot yang bersangkutan. Sehingga asam susu (laktat) yang dihasilkan saat berolahraga atau beraktivitas tidak dikeluarkan dengan lancar oleh pembuluh-pembuluh tersebut, hal ini merupakan rangsangan nyeri yang kuat. Pada kebanyakan kasus, nyeri otot disebabkan oleh pembebanan yang terlalu besar pada otot-otot yang tidak biasa melakukan kerja berat. Nyeri otot biasanya akan terasa tajam , area nyeri terasa lebih luas, dan biasanya bersifat sementara atau bisa hilang dalam beberapa hari.

Adapun perbedaan pengertian dari nyeri sendi adalah rasa nyeri atau sakit yang dihasilkan pada saat sendi tersebut bergerak. Hal ini dapat menghambat aktivitas seseorang serta menimbulkan rasa tidak nyaman.

Penyebab nyeri otot dan nyeri sendi, antara lain pada lansia sering menderita nyeri otot, terutama otot leher, bahu, atau pinggul terasa kaku. Nyeri ini biasanya dirasakan terutama pada pagi hari. Gangguan ini berhubungan dengan proses penuaan dari semua organ, terutama otot.

Nyeri otot yang paling sering terjadi adalah seperti kejang otot terutama otot betis pada lansia terutama pada waktu sebelum tidur atau saat tidur. Kadang-kadang timbul gerakan spontan yang tidak dapat dikendalikan, sehingga mengganggu waktu tidur, gangguan ini disebut “restless legs”. Sementara untuk penyebab nyeri sendi bisa bermacam-macam, antara lain karena asam urat, rematik, radang sendi.

Nyeri pinggang merupakan gejala dari berbagai penyakit, sering kali akibat gangguan pada punggung, misalnya teregangnya otot, posisi tubuh yang kurang baik, atau bergesernya ruas tulang belakang. Umumnya nyeri pinggang di bagi 2 jenis, yaitu Lumbago/ Low Back Pain (LBP) dimana otot punggung memiliki beban yang cukup berat. Misalnya saat kita akan mengangkat benda dari lantai maka yang bekerja berat adalah otot punggung. Pembebanan yang berlebihan dan salah posisi pada saat menggerakkan punggung, misalnya memutar badan, juga dapat menyebabkan robekan-robekan otot-otot kecil dan perdarahan-perdarahan kecil, hal ini dapat menimbulkan rasa nyeri pada punggung bagian bawah. Nyeri ini biasanya tidak menjalar ke kaki. Setiap gerakan berdiri atau berjalan, batuk atau bersin, dapat menimbulkan rasa nyeri, adakalanya nyeri mereda bila berbaring. Selanjutnya Nyeri pinggang iskias, Nyeri pinggang ini melibatkan peradangan pada saraf besar kaki (nervus ischiadikus). Penyebab terbanyak adalah hernia yaitu penonjolan dari bantalan pada ruas tulang belakang, konsidi ini dapat menjepit saraf tersebut. Nyeri yang ditimbulkan bersifat mendadak seperti ditusuk-tusuk di daerah pinggang menjalar ke bokong dan terus ke kaki. Rasa nyeri dirasakan ketika duduk, membungkuk, dan mengangkat sesuatu, lalu mereda saat berdiri dan berjalan.

Osteoartrititis, merupakan gangguan sendi biasa pada banyak lansia diatas 60 tahun dan dapat terjadi pada semua sendi, terutama pada pinggul dan lutut. Penyakit ini sering dialami oleh wanita dan gemuk, dibandingkan pria. Gejala utamanya adalah rasa nyeri dan kaku pada sendi. Penyakit ini sulit disembuhkan bahkan ada yang mengatakan tidak dapat disembuhkan. Hal ini dikarenakan tulang rawan pada ujung tulang yang membentuk sendi mengalami pengikisan bahkan pada kasus-kasus berat tulang rawan tersebut tidak ada sama sekali. Penyebabnya antara lain sendi yang dibebani terlalu berat sehingga dapat mengalami kerusakan mikro yang berulang, seperti pada orang yang terlalu gemuk, juga adanya faktor keturunan.

Encok (Gout/ asam urat), merupakan sekelompok gangguan pada metabolime purin dan asam urat, yang berakibat mengendapnya Kristal-kristal asam urat di sendi-sendi kecil dan ginjal (batu ginjal). Penderita encok sering dialami pria (10x ) dibandingkan wanita. Mulainya biasanya pada usia antara 40-60 tahun. Serangan encok bisa sangat nyeri di persendian kecil, terasa panas dan memerah, tetapi tanpa demam.

“Nyeri otot dan sendi dirumah dapat diatasi dengan memberikan obat-obat pereda rasa nyeri yang di jual bebas, misalnya parasetamol yang disamping dapat menurunkan demam dapat juga meredakan rasa nyeri ringan sampai sedang. Asam mefenamat, ibuprofen, juga berkhasiat meredakan rasa nyeri dan proses peradangan. Pereda nyeri topikal (obat luar), obat gosok, yaitu obat-obatan yang dioleskan atau digosokkan pada tempat yang mengalami nyeri. Untuk encok atau asam urat, jika sendi terasa panas dapat dikompres dengan air dingin, dan jika ada hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan asam urat yang tinggi atau tampak adanya tonjolan putih disendi sebaiknya kontrol ke pusat layanan kesehatan. Selain obat-obatan, olahraga peregangan (stretching) dan olahraga beban dapat mencegah timbulnya nyeri otot dan sendi. Penurunan berat badan sangat disarankan untuk mencegah timbulnya penyakit tersebut. Beberapa ramuan herbal dapat meredakan nyeri otot dan sendi seperti jahe merah, temulawak, kumis kucing,dan madu,” tutup beliau mengakhiri promosi kesehatan di radio. (PromkesRSUDKps)

Narasumber : dr. Erny Indrawati

Editor Adminkes : Popo Subroto, SKM, M.I.Kom