Menjaga Kesehatan Rohani Melalui Peringatan Isra’ Mi’raj di RSUD Kapuas Tahun 2024

KUALA KAPUAS – Pada Hari Jum’at, yaitu tanggal 16 Februari 2024 melalui Majelis As Syifa yang merupakan wadah perkumpulan kerohanian karyawan / karyawati RSUD Kapuas yang beragama Islam dalam menjaga kesehatan rohaninya, dengan melaksanakan Peringatan Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW yang bertempat di Mushola RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas Jl. Tambun Bungai No. 16 di Kabupaten Kapuas.

Kegiatan ini terselenggara dari koordinasi Bapak M. Shaleh, S.Ag selaku Rohaniawan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, beserta anggota-anggota Majelis As Syifa dan tentunya dukungan dari seluruh pihak-pihak yang terkait seperti jajaran Direksi dan SMF RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.

Dalam Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada hari itu disampaikan oleh Ustadz M. Nor Husaini Attambani yang memberikan siraman rohani yaitu mengenai Isra’ Miraj merupakan salah satu kejadian penting dalam agama Islam, di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan ke langit ketujuh dalam waktu semalam. 

Perjalanan Nabi Muhammad SAW bukanlah peristiwa biasa saja, perjalanan malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh, yang dikenal sebagai isra mi’raj. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 Rajab di tahun ke-8 kenabian.

Ustadz M. Nor Husaini begitu beliau disapa menambahkan bahwa Isra’ mi’raj menjadi momentum di mana Allah SWT memberikan perintah langsung kepada Nabi Muhammad SAW, tanpa melalui perantara Malaikat Jibril seperti pada umumnya. Isra’ mikraj sendiri bukan hanya satu peristiwa, melainkan terdiri dari dua bagian yang terjadi pada waktu yang berbeda. Bagian pertama, Isra, mencakup perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, di mana beliau melakukan perjalanan menggunakan Buraq.

Sedangkan bagian kedua, mi’raj, mencakup perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Bumi ke langit ketujuh, yang kemudian dilanjutkan hingga bertemu dengan Sidratul Muntaha, tempat di mana Allah SWT memberikan perintah langsung kepada Nabi untuk mendirikan shalat.

“Awalnya, perintah tersebut mencakup 50 kali salat sehari semalam. Dalam pertimbangan kebijaksanaan dan keringanan bagi umatnya, jumlah shalat kemudian dikurangi menjadi lima kali sehari semalam setelah permohonan Rasulullah untuk keringanan, menggambarkan kearifan dan rahmat Allah SWT kepada umat manusia,” ujar beliau.

Dari peristiwa Isra’ Mi’raj, kita wajib meneladani sifat Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang selalu mengamalkan sifat Al Ilmu, lawan dari al-jahl (kebodohan), yaitu mengetahui sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan pengetahuan yang pasti, Hilm (Tidak Mudah Marah), As Saffah merupakan seseorang yang dermawan dan istiqamah, Tawadhu’ adalah rendah hati, serta tidak sombong, Akhlak terpuji atau husnul khuluq merupakan sikap batin yang baik. Semoga kita dapat meneladani Rasulullah dan berkah bagi seluruh ummat, juga karyawan/karyawati yang hadir diperingatan Isra’ Mi’raj di RSUD Kapuas ini,” pungkasnya. (PromkesRSUDKps)