Pentingnya Periksa Tekanan Darah Dirumah Memperingati Hari Stroke Sedunia Bersama Promkes RSUD Kapuas di RSPD
KUALA KAPUAS – RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 91,4 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat, yang mana pada kesempatan kali ini memberikan informasi dan edukasi dari narasumber yakni dr. Erny Indrawati bersama Pengelola Promkes RSUD Kapuas, Popo Subroto, SKM mengulas tentang Pentingnya Periksa Tekanan Darah Dirumah dan Peringatan Hari Stroke Sedunia pada Kamis, 3 November 2022.
dr. Erny yang bertugas sebagai Dokter Umum Madya dan penanggung jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan Peringatan Hari Stroke Sedunia diperingati setiap tanggal 29 Oktober setiap tahunnya. Beliau mengatakan, “Tema kampanye peringatan Hari Stroke Sedunia tahun 2022 adalah Minutes can saved lives. Learn the sign, say it’s a stroke, save #Precioustime. Dalam Bahasa Indonesia artinya menit-menit yang dapat menyelamatkan. Pelajari tanda-tandanya, katakan ini stroke, selamatkan, dan merupakan waktu yang sangat berharga. Tema ini ditetapkan oleh World Stroke Organization (WSO) dengan maksud mengajak setiap orang untuk mempergunakan waktu secepat mungkin untuk konsultasi ke dokter jika tanda-tanda stroke muncul”.
Dalam sejarahnya, Hari Stroke Sedunia pertama kali diperingati pada tanggal 29 Oktober 2006 oleh WSO. Namun sebenarnya peringatan tersebut sebenarnya telah ditetapkan dalam Kongres Stroke Dunia pada tahun 2004 di Vancouver, Kanada. WSO, merupakan gabungan 2 lembaga stroke global, yaitu International Stroke Society (ISS) dan World Stroke Federation (WSF). WSO dibentuk dengan misi mengampanyekan penelitian dan pengajaran terkait kesehatan jantung untuk meningkatkan perawatan korban stroke. Organisasi tersebut juga berkomitmen untuk mengakui dan menghargai semua upaya professional medis dan nonmedis dalam upaya mengurangi angka stroke di seluruh dunia. Menurut WSO, satu dari empat orang dewasa akan mengalami stroke dalam hidupnya. Hal inilah yang membuat WSO memberi perhatian khusus terhadap penyakit stroke tersebut. Tujuan dari peringatan Hari Stroke Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit stroke dan penderitaan yang dialami oleh pasien dan keluarga pasien.
Dijelaskan beliau lebih lanjut, Penyakit Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Berkurangnya pasokan darah mengakibatkan berkurangnya pasokan oksigen dan nutrisi, sehingga menyebabkan kematian sel-sel otak di daerah yang aliran darahnya terganggu. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Stroke merupakan kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat mengurangi tingkat kerusakan otak dan mencegah terjadinya komplikasi yang berat
Penyebab terjadinya stroke adalah akibat dari penyempitan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Hal-hal atau faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyempitan atau pecahnya pembuluh darah diotak adalah Hipertensi, Diabetes mellitus, Kolesterol tinggi, terutama kolesterol jahat (LDL), Obesitas, menurut data Kementerian Kesehatan RI, sedikitnya satu dari lima kasus stroke terjadi karena obesitas, Gaya hidup yang tidak sehat, misalnya, merokok, kurang aktivitas fisik, pecandu alcohol, konsumsi obat-obatan terlarang, kurang konsumsi serat (sayuran dan buah-buahan), Faktor keturunan, seseorang dengan anggota keluarga yang pernah mengalami stroke memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stroke, dan Faktor usia, semakin bertambah usia, risiko seseorang mengalami stroke lebih besar dibandingkan dengan orang yang lebih muda.
WSO membuat slogan ‘FAST’ untuk mengenali tanda atau gejala stroke, yaitu Face dropping bentuk wajah tidak simetris. Salah satu sisi wajah akan terlihat lebih turun dan penderita tidak mampu tersenyum karena mulut dan mata melemah, Arm weakness, salah satu lengan melemah sehingga penderita tidak dapat mengangkat tangan. Tidak hanya lengan, kaki yang berada pada sisi yang sama juga mengalami kelemahan, Speech difficulties, ucapan menjadi tidak jelas, kacau, bahkan tidak mampu berbicara sama sekali meskipun penderita tampak sadar, dan ‘Time to call’ adalah menghubungi dokter sesegera mungkin jika mengalami satu dari ketiga kondisi tersebut
Gejala dan tanda stroke yang lain adalah, mual, muntah, sakit kepala hebat yang datang tiba-tiba disertai kaku pada leher, pusing berputar (vertigo), penurunan kesadaran, sulit menelan sehingga bisa mengalami tersedak, mengalami gangguan pada keseimbangan, mengalami hilang penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.
Cara utama mencegah stroke adalah menerapkan gaya hidup sehat, antara lain Menjaga pola makan, mengurangi makanan asin (kurangi garam), dan berlemak. Makanan yang disarankan adalah makanan tinggi protein, tinggi serat, serta mengandung vitamin; seluruh nutrisi ini dapat diperoleh dari sayur-sayuran, buah-buahan, daging tanpa lemak, daging ayam tanpa kulit, Rutin berolahraga, dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih baik. Olahraga juga dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL), menjaga berat badan, dan serta menurunkan hipertensi, Berhenti merokok, perokok berisiko dua kali lipat lebih tinggi terkena stroke. Rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan membuat darah mudah menggumpal, Hindari konsumsi minuman beralkohol, minuman keras mengandung kalori tinggi yang dapat menyebabkan kencing manis (diabetes mellitus) yang dapat menjadi pemicu terjadinya stroke. Disamping itu minuman beralkohol dapat menyebabkandetak jantung menjadi tidak teratur, dan Hindari penggunaan NAPZA, karena dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Selain membahas tentang stroke, dr. Erny juga menyampaikan Pentingnya Pengukuran Tekanan Darah Dirumah (PTDR) yang mana tekanan darah tinggi merupakan penyebab terjadinya penyakit stroke. Darah tinggi atau hipertensi merupakan penyebab nomor satu terjadinya penyakit stroke dan penyakit jantung. Hipertensi merupakan penyakit dengan sebutan “THE SILENT KILLER” yang artinya, penyakit ini dapat menyebabkan kematian tanpa ada peringatan. Tetapi “kabar baiknya” kita dapat mengontrolnya. Salah satu cara mengontrol penyakit hipertensi adalah : dengan melakukan pengukuran tekanan darah sehari-hari secara mandiri di rumah, disamping mengurangi asupan garam, serta rutin berolahraga setiap hari minimum 30 menit.Membantu menegakkan diagnosa secara dini, menurut Mayo clinic, pemantauan tekanan darah terhadap diri sendiri sedini mungkin dapat membantu dokter Anda untuk dapat mendiagnosa penyakit hipertensi Anda lebih awal sehingga lebih cepat mendapat penanganan, sehingga terhindar dari komplikasi karena hipertensi.
Manfaat PTDR antara lain, Mengetahui adanya white coat hypertension dan hipertensi terselubung. White coat hypertension adalah hipertensi yang timbul bila memeriksakan diri ke klinik/puskesmas/rumah sakit, sementara bila mengukur tekanan darah di rumah maka tekanan darah yang didapat adalah normal. Hipertensi terselubung adalah bila dilakukan pengukuran tekanan darah di klinik/ puskesmas/ rumah sakit didapat hasil tekanan darah normal, tetapi bila dilakukan pengukuran di rumah justru tekanan darah meningkat (kebalikan dari white coat hypertension), Mengantisipasi risiko hipertensi. Karena hipertensi sering tidak memberi gejala maka pengukuran tekanan darah pada usia diatas 40 tahun menjadi sangat penting untuk bisa terhindar dari komplikasi hipertensi, misalnya, stroke dan penyakit jantung, Untuk menilai efektivitas pengobatan. Karena pengobatan hipertensi bersifat individual, artinya tidak sama tiap orang. Misalnya, dosis pengobatan tiap orang tidak sama, ada orang yang hanya memerlukan 1 macam obat sudah dapat mengontrol tekanan darahnya, tetapi ada orang yang memerlukan 2 macam obat. Memantau tekanan darah di rumah juga dapat membantu dokter Anda untuk membuat keputusan pengobatan Anda, misalnya, untuk penyesuaian dosis, atau menambah obat, atau mengurangi obat, atau mengganti obat, Menghemat biaya pengobatan. Pemantauan tekanan darah secara mandiri dapat mengurangi jumlah kunjungan Anda ke dokter/ klinik/ puskesmas, sehingga dapat menghemat biaya dan juga waktu Anda.
Tips mengukur tekanan darah yang benar adalah, Konsultasi ke dokter mengenai pemilihan alat dan penggunaan alat yang tepat. Saat ini alat pengukur tekanan darah yang mudah dan banyak dipakai adalah alat ukur tekanan darah digital. yang perlu diperhatikan adalah ukuran manset yang harus sesuai dengan ukuran lengan, Kenakan alat pengukur tekanan darah dengan tepat. Pasang manset alat pengukur tekanan darah di lengan Anda (kanan dan kiri bergantian). Pastikan ukuran manset pas dengan lingkar lengan atas Anda ( sekitar 2 cm diatas lipat siku / fossa cubiti).untuk memberikan hasil bacaan yang akurat. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu tebal (hasil tes tekanan darah akan lebih akurat bila manset terpasang langsung di atas kulit). Posisi lengan setinggi jantung, lengan diletakkan diatas meja, tidak menggantung, serta usahakan punggung bersandar pada sandaran kursi, Hindari konsumsi kopi, teh, atau minuman beralkohol, aktivitas berat, olahraga, atau merokok, 30 menit sebelum pengukuran tekanan darah. Karena ini akan memberikan hasil yang tidak akurat (lebih tinggi), Pastikan tubuh dalam keadaan rileks dan nyaman. Pilih tempat pengukuran yang tenang dan tidak bising, duduk dengan kaki yang menapak di lantai (tidak menggantung dan kaki tidak disilangkan). Tunggu 5 menit setelah merasa nyaman, kemudian lakukan pengukuran, Pengukuran tekanan darah dilakukan 3 kali, dengan memberikan jarak 1 menit sebelum pengukuran. Setiap kali habis cek, catat hasil pengukuran, angka atas adalah tekanan darah sistolik, angka yang dibawah adalah tekanan darah diastolik, angka yang paling bawah (tertulis dengan ukuran lebih kecil) adalah detak nadi. Hasil rata-rata dari ketiga pengukuran tekanan darah adalah tekanan darah Anda saat itu. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada waktu yang sama, minimal 2 kali sehari, yaitu pagi hari dan malam hari. Pengukuran pagi hari dilakukan saat bangun tidur sampai 2 jam setelah bangun, dan pengukuran malam hari sebelum tidur malam; dan sebaiknya pengukuran tekanan darah dilakukan pada jam yang sama setiap harinya, misalnya pagi hari setiap jam 7 dan malam hari setiap jam 21, dan Pengukuran tidak dilakukan ketika stres, nyeri/ kesakitan, atau tidak nyamanBawa catatan harian tekanan darah Anda saat berkunjung ke dokter.
“Mengukur tekanan darah di rumah secara mandiri (PTDR) dan rutin bukan berarti membebaskan Anda dari hipertensi. Tetapi, akan membantu Anda dalam mengontrol tekanan darah Anda, sehingga Anda tahu kapan dan bagaimana melakukan penyesuaian gaya hidup untuk menjaga tekanan darah tetap terkontrol,” ucap beliau mengakhiri penyuluhan kesehatan di RSPD.
(Penulis: PromkesRSUDKps/dr. Erny Indrawati/Popo Subroto,SKM)