Hari Menopause Sedunia RSUD Kapuas Lakukan Penyuluhan Kesehatan di Radio Siaran Pemda 91,4 FM

KUALA KAPUAS – RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 91,4 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat, yang mana pada kesempatan kali ini memberikan informasi dan edukasi dari narasumber yakni dr. Erny Indrawati bersama Pengelola Promkes RSUD Kapuas, Popo Subroto, SKM yang bertepatan dengan Hari Menopause Sedunia pada Hari Kamis, 20 Oktober 2022.

dr. Erny yang bertugas sebagai Dokter Umum Madya dan penanggung jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan Peringatan Hari Menopause sedunia diperingati setiap tanggal 18 Oktober. Tema peringatan tahun 2022 adalah “KOGNISI DAN SUASANA HATI”. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mematahkan stigma tentang masa menopause yang dialami perempuan, serta memberikan dukungan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan perempuan.

Hari Menopause Sedunia didirikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan International Menopause Society (IMS), dengan maksud meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kondisi perempuan ketika berhenti menstruasi seiring bertambahnya usia. Awal mula pembentukan peringatan Hari Menopause Sedunia, adalah pada tahun 1978, terbentuknya IMS atau Masyarakat Menopause Internasional. Didirikan oleh Rodney Baber di Israel saat Kongres Menopause kedua. Merupakan badan amal yang berbasis di Inggris. Selanjutnya pada tahun 1984 : WHO dan IMS menetapkan tanggal 18 Oktober merupakan Hari Menopause Sedunia. Yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaaran serta memberi dukungan kepada perempuan yang mengalami menopause. Kemudian pada tahun 2020 di bulan Oktober dideklarasikan sebagai Bulan Menopause. Dengan alasan, seluruh bulan Oktober didedikasikan untuk menyebarkan kesadaran masyarakat tentang menopause, karena menurut IMS, kampanye tentang hal ini tidak cukup dilakukan hanya 1 hari.

Dijelaskan lebih lanjut, menopause adalah suatu masa dimana siklus menstruasi seorang perempuan berakhir secara alami. Biasanya ini terjadi ketika tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan. Pada fase ini merupakan akhir dari usia reproduktif, artinya, pada fase ini seorang perempuan tidak dapat hamil lagi. Namun secara fisik tetap dalam kondisi sehat dan tetap bisa aktif secara seksual, meskipun tidak seperti sebelumnya.

Usia fase menopause terjadi antara lain, fase ini terjadi pada usia antara 45 – 55 tahun. Bila menopause terjadi pada usia kurang dari 40 tahun, dikatakan sebagai Menopause dini. Penyebab terjadinya Menopause dini, yaitu Faktor genetik, sebuah penelitian mengataan bahwa usia menopause seorang perempuan berhubungan dengan faktor keturunan atau genetik, artinya masa menopause seorang perempuan umumnya tidak jauh berbeda dengan ibunya. Terapi radiasi dan kemoterapi, yang merupakan pengobatan kanker. Efek dari terapi ini salah satunya adalah terganggunya fungsi ovarium (indung telur), Penyalahgunaan obat-obatan dan beberapa penyakit, penyakit kronis, tumor pad kelenjar hipofisis dan hipotalamus di otak, gangguan psikis, HIV, sindrom kelelahan kronis, dan penyalahgunaan obat-obatan, Kebiasaan merokok, beberapa penelitian mengatakan bahwa perempuan yang merokok dapat mengalami menopause lebih cepat dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok, Berat badan yang terlalu rendah, hormone estrogen yang berperan dalam siklus menstruasi tersimpan dalam jaringan lemak. Wanita yang terlalu kurus memiliki lemak tubuh yang lebih sedikit. Akibatnya, hormone estrogen yang tersimpan juga sedikit. Hal ini mempengaruhi sistem reproduksi pada perempuan, Primary ovarian insufficiency, hal ini terjadi karena ovarium (indung telur) tidak dapat menghasilkan hormon reproduksi yang normal akibat faktor genetic atau penyakit autoimun, dan Histerektomi total (pengangkatan rahim dan indung telur), sehingga sel telur dan horman reproduksi tidak diproduksi lagi. Pada kondisi ini perempuan tidak dapat mengalami menstruasi dan kehamilan. Bila hal ini terjadi pada usia kurang dari 40 tahun maka perempuaan tersebut mengalami menopause dini.

Ditambahkan beliau Tanda-tanda menopause antara lain Perubahan fisik. Kulit kendur dan mongering, hal ini dikarenakan tidak adanya produksi kolagen. Rambut menipis karena rontok dan juga memutih. Berat badan bertambah, dan biasanya terjadi penumpukan lemak di daerah pinggang, Siklus menstruasi berubah. Biasanya bisa terjadi hal-hal berikut : masa menstruasi jadi leebih pendek atau lebih lama; perdarahan lebih banyak atau lebih sedikit; jeda menstruasi yang kadang lambat atau lebih cepat. Proses ini lama-lama akan berujung pada berhentinya menstruasi secara total, Sensasi rasa panas (hot flashes) dan berkeringat. Adalah perasaan panas yang dirasakan secara tiba-tiba diseluruh tubuh, akibat adanya perubahan kadar estrogen. Selain rasa panas, gejala lain yang dirasakan adalah berkeringat dan kemerahan pada kulit, serta kadang-kadang detak jantung menjadi lebih cepat (berdebar-debar), Sulit tidur (insomnia). Pada masa menopause perempuan sering mengalami sulit tidur atau terbangun malam hari dan sulit tidur kembali, sehingga membuat kualitas tidur menjadi berkurang akibatnya tubuh merasakan kelelahan dan kurang bertenaga saat bangun pagi. Gejala ini disebabkan oleh kadar hormon estrogen dan progesteron yang berangsur-angsur berkurang, Penurunan daya ingat. Gejala ini bsa dikarenakan seringnya mengalami kesulitan tidur yang data menyebabkan stress akhirnya mempengaruhi daya ingat dan kemampuan berfikir yang melambat, Timbulnya masalah psikologis. Lebih emosional dan sensitif. Penurunan hormon estrogen juga menyebabkan perubahan emosi dan kondisi psikologis perempuan yang memasuki masa-masa menopause. Perubahan hormon ini membuat perempuan menjadi lebih mudah tersinggung, marah, sedih, gelisah, cemas, tidak bersemangat, dan merasa cepat lelah, Mudah mengalami nyeri sendi dan otot. Sehingga membuat kesulitan bergerak karena sendi-sendi terasa kaku dan sakit, Perubahan gairah seksual. Penurunan kadar hormon estrogen dapat menyebabkan vagina menjadi lebih kering, sehingga tidak nyaman saat berhubungan intim, dan Masalah pada saluran kemih, dimana pada perempuan yang memasuki masa menopause sering mengalami masalah sulit menahan kencing, sering buang air kecil, nyeri saat buang air kencing.

Dalam mengatasi keluhan yang dirasakan saat menopause, pada umumnya keluhan-keluhan yang dialami hanya bersifat sementara dan dapat reda dengan sendirinya, tetapi bila keluhan-keluhan tersebut dirasakan mengganggu, maka ada beberapa hal yang dapat meringankan, yaitu Untuk mengurangi hot flashes, minum air, kenakan pakaian yang menyerap keringat, hindari makanan dan minuman panas, makanan pedas, minuman beralkohol, hindari ruangan bersuhu panas, Mengonsumsi makanan sehat, antara lain, sayuran, buah-buahan, protein, Agar kualitas tidur baik dan meringankan gejala mood swing lakukan olahraga ringan, Lakukan aktivitas yang disukai atau relaksasi untuk mencegah stress dan depresi, Untuk mengatasi vagina yang kering, gunakan pelumas vagina berbahan dasar air, Untuk meringankan keluhan pada saluran kemih, misalnya kesulitan menahan kencing dan meningkatnya frekuensi buang air kecil, lakukan senam kegel secara rutin.Lakukan cek kesehatan secara rutin, misalnya, agar tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol terkontrol.

Segera periksa ke dokter apabila tanda-tanda menopause dirasakan sangat mengganggu, seperti Detak jantung yang dirasakan sangat cepat, Sakit kepala berat, migren, nyeri sendi dan otot, Adanya infeksi saluran kemih, Sulit berkonsentrasi dan sesekali hilang ingatan, Keluhan yang dialami saat memasuki masa menopause bersifat individual, artinya dapat berbeda-beda pada tiap perempuan, demikian juga tingkat keparahannya. Ada yang tidak merasakan keluhan sama sekali, tetapi ada juga yang parah hingga membutuhkan pertolongan dokter.

(Penulis: PromkesRSUDKps/dr. Erny Indrawati/Popo Subroto, SKM)