RSUD Kapuas Lakukan Jemput Bola Tabung Oksigen, Antisipasi Menipisnya Persediaan

KUALA KAPUAS – Ketersediaan oksigen di RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kapuas saat ini kondisinya sangat menipis, dikarenakan pasokan dari produsen PT Samator selaku distributor oksigen yang ada di Banjarbaru sangat terbatas. Hal ini disampaikan Direktur RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kapuas dr. Agus Waluyo, MM saat dijumpai langsung di Kuala Kapuas, Senin (2/8/2021).

“Kebutuhan kita perhari berkisar 60-100 tabung gas, tergantung dengan kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh pasien. Apabila semakin tinggi kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh pasien dengan tekanan 10-15 LBM, maka kebutuhan oksigennya juga meningkat secara drastis,” jelasnya.

Direktur RSUD Kapuas dr. Agus Waluyo, MM

Saat ini, untuk mengantisipasi hal tersebut, dr Agus Waluyo menyebutkan pihaknya melakukan jemput bola dimana staf-staf RSUD secara langsung datang ke PT Samator, untuk antri mengambil oksigen. “Seperti yang baru-baru ini, pihak RSUD Kapuas antri selama 12 jam dan ternyata hanya mendapatkan 25 tabung, ini dikarenakan stok dari produsen yang terbatas, namun kita selalu berupaya agar stok oksigen di RSUD dapat selalu terpenuhi,” tuturnya.

Kendati demikian pihak RSUD Kapuas selalu menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan sehingga kasus penularan Covid di Kabupaten Kapuas semakin bisa ditekan. “Karena kasus Covid-19 selalu meningkat dan kebutuhan oksigen juga meningkat, sedangkan pasokan dari distributor menurun, kami menghimbau kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan, sehingga tidak sampai terjadi yang namanya kekurangan oksigen,” tambahnya.

Direktur RSUD Kapuas itu pun juga mengungkapkan, untuk tabung oksigen ini digunakan bagi semua pasien yang dirawat di rumah sakit. “Semua pasien yang memerlukan oksigen kita beri oksigen, hanya saja karena ketersediaannya terbatas, jadi kita harus melakukan efisiensi sedemikian rupa dalam memilah mana yang memang harus menggunakan oksigen dan mana yang masih bisa tanpa menggunakan oksigen,” pungkasnya. (PromkesRSUDkps)