Edukasi Kesehatan Rohani Bersama Karyawan Karyawati Muslim RSUD Kapuas Desember 2025
KUALA KAPUAS – Mengisi kegiatan Jum’at Beriman, RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas pada Hari Jum’at, tanggal 5 Desember 2025 melalui Majelis As Syifa yang merupakan perkumpulan kegiatan kerohanian karyawan / karyawati RSUD Kapuas yang beragama Islam melaksanakan Siraman Rohani bertempat di Mushola RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas Jl. Tambun Bungai No. 16 di Kabupaten Kapuas.
Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Bapak M. Shaleh, S.Pd.I selaku Rohaniawan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, beserta koordinasi dari anggota-anggota Majelis As Syifa dan tentunya dukungan dari pihak terkait seperti jajaran Direksi dan SMF RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.

Adapun penceramah pada hari itu diisi oleh Ustadz Fahruraji Bin Muhyar Bin KH. Gurdan Hadi yang memberikan siraman rohani berupa 3 macam ilmu yang wajib dipelajari oleh seorang muslim, baik laki-laki maupun perempuan yang sudah baligh. Tiga macam ilmu yang wajib dipelajari Muslim baligh adalah Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih, dan Ilmu Akhlak (Tasawuf). Ilmu Tauhid (mengesahkan aqidah), Ilmu Fiqih (mengatur ibadah agar sah), dan Ilmu Akhlak (mensucikan hati/bathin, yang membentuk keseimbangan iman, ibadah, dan etika agar ibadah diterima dan hidup sesuai tujuan Allah SWT.
Pertama, Ilmu Tauhid (Aqidah) atau kepercayaan seseorang menjadi benar sesuai dengan aqidah yang dianut oleh para ulama Ahlussunah wal Jama’ah. Ilmu tauhid / aqidah ini mengajarkan untuk mengenal Allah SWT dengan benar, mengimani keesaan-Nya, dan memahami rukun iman lainnya. Tujuan mempelajari ini menjadikan keyakinan (akidah) seseorang sah dan terjaga dari kesesatan, seperti kesyirikan atau pemahaman yang salah tentang Tuhan. Dengan mempelajari dan memahami ilmu aqidah ini maka seseorang akan terjaga dari aqidah-aqidah yang rusak dan tidak benar. Orang yang tidak mempelajari ilmu ini maka dikhawatirkan ia akan salah dalam memahami dan meyakini perihal bagaimana Allah dan berbagai permasalahan keimanan lainnya.

Kedua, ilmu yang menjadikan sahnya ibadah kepada Allah SWT adalah Ilmu Fiqih yang membahas tentang bagaimana semestinya seorang Muslim beribadah kepada Allah SWT. Sebagai contoh, setiap Muslim wajib mempelajari ilmu tentang bagaimana caranya shalat yang benar dan baik. Juga ia wajib mempelajari berbagai ilmu yang berkaitan dengan keabsahan shalat, seperti caranya berwudlu, cara mensucikan berbagai macam najis, bertayamum, beristinja dan lain sebagainya. Seorang Muslim juga wajib mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ibadah-ibadah lain seperti puasa, zakat, haji dan lain sebagainya. Termasuk juga dalam kategori ini adalah ilmu muamalat, ilmu yang mengatur bagaimana semestinya seseorang melakukan berbagai macam kegiatan yang berhubungan dengan sesama manusia, seperti jual beli, sewa menyewa, penitipan, dan sebagainya.
Ketiga, Ilmu Akhlak (Tasawuf/Zuhud) yang menjadikan hati bersih dari berbagai macam akhlak yang jelek seperti riya, sombong, dengki, hasud dan berbagai macam penyakit hati lainnya. Membersihkan hati dari penyakit-penyakit batin (sombong, dengki, ria) dan menumbuhkan sifat terpuji (ikhlas, sabar, syukur). Tujuan mempelajari ilmu akhlak menjadikan hati bersih dan mengarahkan perilaku agar sesuai dengan tuntunan Allah, sehingga akhlak menjadi cerminan iman dan ibadah yang benar. Ilmu ini wajib pula dipelajari oleh setiap orang Muslim mengingat perilaku orang tidak hanya apa yang dilakukan oleh anggota badan secara lahir namun juga perilaku-perilaku hati secara batin.

Dijelaskan lebih lanjut, apabila seorang muslim menutup diri dan tidak mau mempelajari ketiga ilmu yang diatas tadi maka Allah SWT dapat mencabut keberkahannya, menurunkan pemimpin yang dzalim, dan seseorang tersebut akan meninggal tidak dengan keadaan husnul khotimah.
“Semoga dengan tausiyah tentang 3 (tiga) macam ilmu yang wajib dipelajari oleh seorang muslim, ini dapat memberikan kita introspeksi diri dan mengetuk hati kita untuk memperdalam lebih ilmu agama Islam selain ilmu yang sudah kita pelajari di dunia untuk membantu pelayanan kesehatan di masyarakat, hingga amal ibadah kita mendapatkan rahmat dari Allah SWT,” akhir kata beliau menutup edukasi kesehatan rohani di Mushola RSUD Kapuas. (PromkesRSUDKps)
