Edukasi Melalui Podcast Kesehatan RSUD Kapuas di Radio Bahas Gigi dan Gusi Sehat, Senyum Indonesia Hebat

KUALA KAPUAS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 98,1 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat, yang mana pada kesempatan kali ini memberikan informasi dan edukasi kesehatan dari narasumber yakni, drg. Luluk Nurhayati, selaku Dokter Gigi Ahli Madya, didampingi Popo Subroto, SKM, M.I.Kom, selaku Koordinator Unit Promkes RS, serta ditemani Penyiar Radio Diskominfo Kab. Kapuas, Joni Setiawan, dan M. Nasrullah, mengulas tentang Gigi dan Gusi Sehat, Senyum Indonesia Hebat, pada hari Selasa (23/09/2025).

Ibu drg. Luluk, begitu beliau disapa menjelaskan bahwa setiap tanggal 12 September, Indonesia memperingati Hari Kesehatan Gigi Nasional (HKGN). Tahun 2025 ini, peringatan tersebut menjadi momen yang semakin penting karena masalah kesehatan mulut terus menjadi perhatian serius, tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga masyarakat secara umum yang mulai merasakan dampak dari kebiasaan kurang optimal dalam merawat gigi dan mulut.

HKGN diinisiasi pertama kali pada tahun 2018 sebagai upaya Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan rongga mulut. Peringatan ini diharapkan menjadi pengingat agar setiap individu dan keluarga menerapkan kebiasaan merawat gigi yang baik: menyikat dua kali sehari, rutin ke dokter gigi, dan menjaga pola makan yang mendukung kesehatan gigi dan mulut. Hari Kesehatan Gigi Nasional 2025 menjadi pengingat kuat bahwa kesehatan mulut bukan sesuatu yang bisa diabaikan. Tema Tahun ini yaitu Gigi dan Gusi Sehat, Senyum Indonesia Hebat.

Dijelaskan tentang menjaga kesehatan Gigi dan Gusi dengan cara menyikat gigi secara teratur dengan pasta gigi yang mengandung fluoride, menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi, mengunjungi dokter gigi secara rutin untuk pemeriksaan dan pembersihan, mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi, dan menghindari makanan yang manis dan lengket.

“Cara menyikat Gigi yang benar, dapat dilakukan dengan menggunakan sikat gigi yang lembut dan pasta gigi yang mengandung fluoride. Sikat gigi dengan gerakan memutar dan lembut, tidak terlalu keras. Minimal 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Idealnya, sikat gigi setelah setiap makan untuk menjaga kebersihan gigi. Penggunaan benang gigi dapat membantu membersihkan sela-sela gigi dan menghilangkan plak dan sisa makanan. Gunakan benang gigi secara lembut dan hati-hati untuk menghindari cedera gusi,” ujar beliau.

Kunjungan untuk memeriksakan kondisi gigi seseorang minimal 6 bulan sekali untuk pemeriksaan dan pembersihan rutin. Jika memiliki masalah gigi atau gusi, kunjungi dokter gigi lebih sering sesuai dengan rekomendasi. Makanan yang mendukung kesehatan Gigi dan Gusi, antara lain makanan yang kaya akan kalsium, seperti susu dan produk susu, makanan yang kaya akan vitamin C, seperti buah-buahan dan sayuran, dan makanan yang kaya akan serat, seperti sayuran dan buah-buahan. Makanan apa saja yang harus dihindari, yaitu makanan yang manis dan lengket, seperti permen dan coklat, serta makanan yang keras, seperti kacang dan biji-bijian.

Terkait karang gigi, sebaiknya membersihkan karang gigi, sebaiknya 6 bulan sekali untuk membersihkan karang gigi dan plak. Namun, jika memiliki masalah gigi atau gusi, dokter gigi mungkin merekomendasikan jadwal yang berbeda. Cara mencegah timbulnya karang gigi, antara lain dengan menyikat gigi secara teratur dan benar, menggunakan benang gigi secara teratur, mengunjungi dokter gigi secara rutin untuk pemeriksaan dan pembersihan, serta menghindari makanan yang manis dan lengket.

Gigi berlubang disebabkan oleh bakteri yang memproduksi asam dan merusak email gigi, sedangkan kondisi gusi berdarah dapat disebabkan oleh plak dan bakteri yang menumpuk di gusi, serta kurangnya perawatan gigi dan gusi yang baik. Mengatasi gusi berdarah dapat dilakukan dengan menyikat gigi secara lembut, menggunakan benang gigi, dan mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan dan pengobatan.

Bau mulut dapat disebabkan oleh bakteri yang menumpuk di mulut, kurangnya perawatan gigi dan gusi, serta kondisi kesehatan lainnya. Mengatasi bau mulut dengan menyikat gigi secara teratur, menggunakan benang gigi, dan mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan dan pengobatan. Selain itu, menjaga kebersihan mulut dan mengonsumsi makanan yang seimbang dan berserat.

“Kebiasaan berkumur selalu menggunakan obat kumur tidak disarankan untuk berkumur dengan obat kumur terus menerus, karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri dalam mulut. Gunakan obat kumur sesuai dengan instruksi dan rekomendasi dokter gigi. Apabila kita sakit gigi, sebaiknya kunjungi dokter gigi untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jangan membeli obat sendiri tanpa rekomendasi dokter gigi, karena dapat memperburuk kondisi,” tambahnya.

Kemudian dijelaskan pula fungsi dari gigi tiruan atau gigi palsu, apabila gigi dicabut, dokter gigi mungkin merekomendasikan pembuatan gigi tiruan untuk menggantikan gigi yang hilang. Gigi tiruan dapat membantu menjaga fungsi kunyah dan estetika gigi.

Apabila gigi susu anak-anak berlubang, yang sebaiknya dilakukan antara lain perlu ditambal jika gigi susu berlubang untuk mencegah infeksi dan kerusakan lebih lanjut. Meskipun gigi susu akan berganti, perawatan yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi anak. Waktu gigi susu anak-anak mulai berganti dengan gigi permanen pada usia sekitar 6 tahun. Proses pergantian gigi susu dengan gigi permanen dapat memakan waktu beberapa tahun. Sebaiknya membawa anak mencabutkan gigi susunya jika gigi susu sudah goyang dan siap untuk digantikan oleh gigi permanen. Dokter gigi dapat menentukan waktu yang tepat untuk mencabutkan gigi susu berdasarkan kondisi gigi anak.

“Menjaga kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan sejak usia dini, sebelum kita mengalami  sakit dan mengobati berbagai keluhan sakit gigi dikemudian hari. Menyikat gigi dengan benar dan efektif dapat mencegah kerusakan pada gigi dan gusi. Makanan yang sehat sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan kesehatan tulang dan gigi. Hindari penggunaan obat sendiri tanpa rekomendasi dari dokter gigi. Selalu rutin periksakan gigi minimal 6 bulan sekali ke klinik dokter gigi atau di fasyankes terdekat anda,” akhir kata beliau menutup podcast edukasi kesehatan di radio. (PromkesRSUDKps)