Kolaborasi Edukasi Kesehatan di Radio Dalam Acara Jaksa Menyapa Bahas Bahaya Narkotika

KUALA KAPUAS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 98,1 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat, yang mana pada kesempatan kali ini dalam Acara Jaksa Menyapa memberikan informasi dan edukasi kesehatan dari narasumber yakni, dr. Diana Yuniarti, selaku Dokter Umum Madya dan Konselor Poliklinik Rehabilitasi Adiksi, didampingi Popo Subroto, SKM, M.I.Kom, selaku Koordinator Unit Promkes RS, ditemani Penyiar Radio Diskominfo Kab. Kapuas, M. Nasrullah, mengulas tentang Bahaya Narkotika, pada hari Jum’at (18/07/2025).
Adapun dari Pihak Kejaksaan Negeri Kapuas dipandu oleh Narasumber Alvina Florensia, SH, MH, selaku Kasubsi II Bidang Intelejen Kejari Kapuas, ditemani oleh Wahyu Yogo Tri Prasetyo, selaku Pranata Humas Kejari Kapuas, dan Sondang Meilanny F., SH, selaku Calon Jaksa Kejari Kapuas,
dr. Diana begitu beliau disapa, menjelaskan bahwa arti dari Narkotika yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkotika dibedakan jadi 3 golongan, yaitu Narkotika Golongan I, antara lain Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi ketergantungan yang sangat tinggi. Contohnya Opium, kokain, ganja, heroin, amfetamin (sabu ), katinon, psilocybin, MDMA (ekstasi), kemudian Narkotika Golongan II, merupakan Narkotika berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ketergantungan yang tinggi. Contohnya Metadon, morfin metobromid, morfina, petidin. Ada pula Narkoba Golongan III Narkotika, dimana berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ketergantungan yang ringan. Contoh : Kodein, polkodina, nikokodina, buprenorfin, etilmorfina, dan sebagainya.
“Dijelaskan lebih lanjut, ada pula jenis – jenis narkotika berdasarkan efeknya, antara lain Depresan (Menekan Kerja Otak) Contohnya Putaw / heroin, alcohol, pil penenang, Stimulan (Merangsang Kerja Otak) Contohnya Sabu, ekstasi, kokain, dan Halusinogen (Menbuat Otak Berhalusinasi) Contohnya ganja, magic mushroom, LSD (lysergic acid diethylamide),” tambahnya.
Dampak dari depresan pada tubuh, Menyebabkan kecemasan, depresi, mudah marah, agresif paranoid, Heroin sangat adiktif dan membuat orang merasa cepat ketagihan, Tubuh memberikan kadar toleransi yang mendorong pengguna meningkatkan dosis yang lebih tinggi, dan Saat overdosis bisa menyebabkan koma dan kematian (karena tidak berfungsinya sistem pernafasan). Dampak Stimulan pada tubuh, Beban jantung akan bertambah dan tidak sedikit yang berujung pada tidak berfungsinya jantung karena terforsir beban berat, Mengganggu pola makan dan istirahat, sehingga sistem kekebalan tubuh akan menurun dan mudah terjangkit flu dan radang tenggorokan. Dampak Halusinogen pada tubuh, yaitu ada banyak mitos tentang ganja yang dianggap aman karena tanaman alami, sebenarnya efeknya sangat berbahaya bagi pikiran dan tubuh, serta menyebabkan masalah jangka panjang, Ganja menyebabkan kecemasan, paranoid, delusi dan halusinasi, pengguna hanya bisa bengong setelah pemakaian dihentikan, Menyebabkan kurang motivasi, Membuat penyakit asthma lebih buruk dan berakibat kanker paru-paru, serta Dapat mengurangi kualitas dan jumlah sperma dan menghambat ovulasi pada wanita.

Kemudian dampak dari Opioda (opium, morfin, heroin), dimana Dampak Fisik Insomnia, penurunan nafsu makan dan BB, konstipasi kronik, mulut kering, mengantuk dan kekurangan energi, Pupil menyempit / pupil pin-dot disebabkan penyempitan pembuluh darah, Frekuensi nafas berkurang, Tekanan darah tinggi, Kewaspadaan berlebihan, dan Peningkatan denyut jantung. Dampak dari Amfetamin, Penurunan sirkulasi darah di tangan dan kaki (yang menyebabkan rasa dingin atau perubahan warna, seperti fenomena Raynaud ), Mengurangi rasa lapar (yang dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak diinginkan), Merasa cemas, gelisah, gelisah atau mudah tersinggung, Pusing, Sakit kepala, Mual dan muntah Sakit perut ( sakit perut ), Insomnia atau masalah terkait tidur lainnya, Perubahan gairah seksual dan/atau disfungsi seksual, Gemetaran, Perubahan penglihatan seperti kabur, Reaksi alergi, termasuk yang cukup parah hingga menyebabkan anafilaksis, Bruxism (menggertakkan gigi), Mengupil kulit secara kompulsif ( dermatillomania ).
Dampak ketergantungan dan kecanduan, Rambut rontok (alopecia), Gejala yang berhubungan dengan jantung nyeri dada ( angina ) atau palpitasi jantung, Detak jantung cepat , tekanan darah tinggi, Mania atau gejala yang mirip dengannya, Psikosis / gangguan jiwa. Sindrom serotonin, dan Luka yang tidak dapat dijelaskan muncul di jari tangan atau kaki Anda. Kerusakan otak dengan gejala putus amfetamin yaitu depresi, merasa lelah, bosan dan sering lapar. Overdosis terjadi halusinasi, panik, muntah, diare kejang, koma, dan kematian.
Selain itu dampak dari ekstasi atau Amfetamin dalam bentuk pil seperti depresi dan kelesuan, bila dirangsang terus menyebabkan kerusakan otak, Berkeringat, mulut kering, rasa haus meningkat, rahang kaku, tekanan darah, detak jantung dan suhu tubuh meningkat, mata berair, kelebihan tenaga, kehilangan nafsu makan, tidak aman, mual dan muntah-muntah. Dosis tinggi tertekan, panik, bingung, tidak bisa tidur, psikosis, dan Gangguan menstruasi.
Dampak dari kokain mengganggu Efek psikologis dimana Efek dihisap hilang setelah 20 menit. Efek menyenangkan hebat secara cepat diikuti oleh efek yang tidak menyenangkan sesudahnya, meliputi depresi dan kelelahan, mendorong ketagihan. Efek Fisiologis mengakibatkan Percepatan denyut jantung, detak jantung tidak teratur, Darah tinggi, Gangguan otak, memperburuk sistem napas, Suhu meningkat , Bola mata mengecil , Terbius sesaat, dan Nafsu makan hilang dan susah tidur , Kelelahan, masalah pencernaan.
Selanjutnya dampak ganja atau kanabis atau mariyuana, Tingkah laku aneh seperti banyak tawa tanpa sebab, merasa dikejar – kejar, tidak takut, Mengurangi daya ingat, gangguan tenggorokan, sistem napas melambat, kekebalan turun, Tidak peduli lingkungan, Mengurangi kemampuan konsentrasi dan daya tangkap syaraf otak, penglihatan kabur, berkurangnya sirkulasi darah ke jantung. Tanda – tanda baru saja memakai terlihat seperti tanda -tanda mabuk, mata merah, bola mata membesar.
Pada kondisi masyarakat sekarang, maraknya peredaran Zenith adalah sebutan untuk obat yang sering disalahgunakan yang nama lainnya adlah Carnophen. Carnophen mengandung Paracetamol, Cafein dan Carisoprodol. Sama juga dengan Somadryl Compositum mengandung zat seperti di atas. Zenith dilarang karena mengandung zat berbahaya Carisoprodol (narkotika gol I ), berbahaya karena mempunyai efek euforia, halusinasi, kejang bahkan kematian. Dampak Fisik menimbulkan sakit kepala, mual, sulit tidur, gangguan pada sistem saraf, gangguan pada jantung, tertular penyakit hepatitis dan HIV–Aids, over dosis. Selain dampak pada fisik juga berdampak pada psikis seperti lamban kerja ,sering gelisah, hilang kepercayaan diri,penhayal, penuh curiga, tingkah laku brutal, perasaan kesal dan tetekan, menyakiti diri sendiri bahkan bunuh diri. Selain itu juga berdampak sosial yaitu menjadi antisosial dan acuh tak acuh, hubungan dengan keluarga jadi tidak harmonis, dikucilkan masyarakat, pendidkan terganggu, masa depan suram.
“Cara pemulihan membutuhkan waktu yang lama untuk pengguna narkoba untuk pemulihan kondisi fisik, kondisi psikis dan kondisi sosial. Untuk kembali pada kondisi yang wajar seorang pengguna harus menjalani program rehabilitasi narkoba. Dibutuhkan biaya yang besar, waktu, upaya kerja keras, disiplin, dan niat yang kuat dan kerjasama antara keluarga dan lembaga/pusat rehabilitasi pemulihan. Pemulihan adalah perjuangan seumur hidup,” ucap beliau menutup edukasi. (PromkesRSUDKps)