Edukasi Kesehatan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Radio Diskominfo Bersama Promkes RSUD Kapuas

KUALA KAPUAS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 98,1 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat, yang mana pada kesempatan kali ini memberikan informasi dan edukasi kesehatan dari narasumber yakni Popo Subroto, SKM, M.I.Kom, selaku Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas, dan ditemani Penyiar Radio Diskominfo Kab. Kapuas, Nessa, mengulas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, pada Kamis (22/05/2025).
Popo begitu beliau disapa, yang juga bertugas sebagai Administrator Kesehatan Ahli Pertama, menjelaskan bahwa PHBS merupakan singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi.

Kementerian Kesehatan sejak tahun 1995 senantiasa berupaya terus menerus mewujudkan masyarakat Indonesia memiliki perilaku hidup bersih dan Sehat (PHBS) untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang berkualitas. Namun, pencapaian program PHBS belum mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pentingnya PHBS ini dimasukkan dalam visi misi Indonesia sehat 2010, PHBS juga tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014, PHBS menjadi kegiatan dari Desa/Kelurahan Siaga Aktif, PHBS menjadi indikator dalam sebuah Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, PHBS juga sangat berkaitan dan mendukung dengan kebijakan SDGs, PHBS juga sangat berhubungan erat dengan tujuan dan pencapaian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) hingga PHBS menjadi inti utama dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Serta terpenuhinya manfaat PHBS yang paling utama yaitu terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan. Tujuan PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan antara lain membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, mencegah terjadinya penularan penyakit, dan menciptakan lingkungan yang sehat. Adapun sasaran PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan yaitu pada pasien, keluarga pasien, petugas kesehatan, dan karyawan lainnya.
“Manfaat dari PHBS, bagi pasien/keluarga pasien/pengunjung yaitu memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan sehat, terhindar dari penularan penyakit, mempercepat proses penyembuhan penyakit, dan peningkatan derajat kesehatan pasien. Sedangkan Bagi fasilitas pelayanan kesehatan/rumah sakit yaitu mencegah terjadinya penularan penyakit, dan meningkatkan citra fasilitas pelayanan kesehatan yang baik sebagai tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat,” ujarnya.
Dijelaskan lebih lanjut, Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit dan sehat sehingga berpotensi menjadi sumber penularan penyakit bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung. Terjadinya infeksi oleh bakteri atau virus yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan, penularan penyakit dari penderita yang dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan kepada penderita lain atau petugas di fasilitas pelayanan kesehatan ini disebut dengan infeksi rumah sakit.
Infeksi rumah sakit dapat terjadi karena kurangnya kebersihan fasilitas pelayanan kesehatan atau kurang higienis atau tenaga kesehatan yang melakukan prosedur medis tertentu kurang terampil. Penularan penyakit juga dapat terjadi karena tidak memadainya fasilitas sanitasi seperti ketersediaan air bersih, jamban dan pengelolaan limbah. PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan fasilitas pelayanan kesehatan yang sehat dan mencegah penularan penyakit di fasilitas pelayanan kesehatan.

PHBS juga dilakukan ditempat lainnya seperti Di Rumah dimana merupakan Indikator PHBS terdiri dari 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga, antara lain Persalinan yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan, dimana Tenaga kesehatan baik yang dibantu oleh dokter, bidan, maupun paramedis selama persalinan harus memiliki akses terhadap peralatan yang bersih, steril dan juga aman.Langkah ini dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang berisiko terhadap keselamatan ibu dan anak. Pemberian ASI Eksklusif, dimana Kesadaran akan pentingnya ASI bagi anak usia 0-6 bulan, Menimbang Bayi dan Balita Secara Berkala, dilakukan di Posyandu mulai dari 1 bulan hingga 5 tahun dan bertujuan dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi dan dapat memudahkan deteksi dini malnutrisi serta stunting. Cuci Tangan dengan Sabun dan Air Bersih, Menggunakan Air Bersih dimana air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat. Menggunakan Jamban Sehat, yang mana jamban atau toilet merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan. Memberantas Jentik Nyamuk, Konsumsi Buah dan Sayur guna memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat. Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari dengan kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga, serta Tidak Merokok.
Selain itu PHBS juga dapat dilakukan di Sekolah seperti Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, Mengonsumsi jajanan sehat, Menggunakan jamban bersih dan sehat, Olahraga yang teratur, Memberantas jentik nyamuk, Tidak merokok di lingkungan sekolah, Membuang sampah pada tempatnya, dan Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat.
“PHBS adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup, baik bagi individu, keluarga, maupun masyarakat. Dengan menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta mengurangi risiko penyakit. Program PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan dapat terwujud apabila ada keinginan dan kemampuan dari para pengambil keputusan dan peran aktif semua pihak,” akhir kata beliau menutup edukasi kesehatan. (PromkesRSUDKps)