Siraman Rohani Hari Jum’at Beriman Karyawan RSUD Kapuas Bersama Ustadz Fakhruddin Tentang Mengingat 5 Perkara Sebelum 5 Perkara
KUALA KAPUAS – RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas pada Hari Jum’at tanggal 29 November 2024 melalui Majelis As Syifa yang merupakan perkumpulan kegiatan kerohanian karyawan / karyawati RSUD Kapuas yang beragama Islam melaksanakan Siraman Rohani bertempat di Aula Lantai 2 RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas Jl. Tambun Bungai No. 16 di Kabupaten Kapuas.
Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Bapak M. Shaleh, S.Pd.I selaku Rohaniawan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, dan dibuka oleh Kabid. Yanmed. dan Mutu Pelayanan, Kastalani, SKM, MAP, dengan pengantar oleh Risno Efendi, S.Pd.I, beserta koordinasi dari anggota-anggota Majelis As Syifa dan tentunya dukungan dari pihak terkait seperti jajaran Direksi dan SMF RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.
Adapun penceramah pada hari itu diisi oleh Ustadz Fakhruddin yang memberikan siraman rohani tentang Mengingat 5 Perkara Sebelum 5 Perkara, terutama untuk seluruh karyawan dan karyawati RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.
Ceramah diawali dengan kondisi di Indonesia yang baru saja melaksanakan Pilkada serempak, dimana dijelaskan beliau bahwa dalam Umat Islam hendaknya memilih suatu pemimpin sebaiknya bertanya terlebih dahulu dengan para ulama atau ahli agama. Artinya jikalau kita salah dalam melakukan perbuatan atau memilih hal yang salah, maka Allah SWT dapat mengangkat berkah di suatu daerah. Apabila sudah terlanjur salah, maka hendaknya kita segera bertaubat dan tidak mengulangi kesalahan, karena Allah SWT Maha Pemurah lagi Maha Pengampun.
Selanjutnya, ada salah satu nasehat Rasulullah SAW dari hadits yang familiar di kalangan masyarakat muslim Indonesia. Nasihat yang dimaksud adalah pengingat untuk memanfaatkan lima perkara sebelum datangnya lima keadaan.
Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara, waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang matimu.”
Berkenaan dengan nasihat Rasulullah SAW tersebut, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW mengajak muslim untuk memanfaatkan waktu hidup sebelum meninggal dunia. Sebab, amalan seorang akan terputus jika telah meninggal dunia. Kemudian, untuk memanfaatkan waktu sehatnya dalam hadits di atas maksudnya adalah memanfaatkannya dengan beramal dan bekerja dalam keadaan sehat.
Selain itu, memanfaatkan waktu luang dimaksudkan dengan masa luang di dunia sebelum disibukkan dari berbagai hara-huru pada hari kiamat. Lebih lanjut diterangkan, memanfaatkan masa muda sebelum masa tua maksudnya memanfaatkan momen di waktu muda dengan memperbanyak melakukan ketaatan sebelum datangnya masa tua dengan fisik yang lemah dan terbatas. Terakhir, untuk memanfaatkan masa berkecukupan sebelum masa miskin tersebut artinya adalah memanfaatkannya dengan bersedekah dan menyumbangkan sebagian harta kita yang ada.
“Kelima perkara tersebut kemudian disebut sebagai kenikmatan yang baru disadari nilainya setelah kenikmatan tersebut hilang pada saat kita sudah tidak ada di dunia. Semoga kita selalu mengingat dan melakukan segala sesuatu yang baik dan bermanfaat nantinya untuk kehidupan kita sesudah mati (di akhirat),” akhir kata beliau menutup tausyiah. (PromkesRSUDKps)