Podcast Edukasi Kesehatan Di Radio RSUD Kapuas Mengangkat Tema Sakit Myalgia atau Nyeri Otot
KUALA KAPUAS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 98,1 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat, yang mana pada kesempatan kali ini memberikan informasi dan edukasi kesehatan dari narasumber yakni, dr. Erny Indrawati, selaku Ketua Pokja Komunikasi dan Edukasi (KE), didampingi Popo Subroto, SKM, M.I.Kom, selaku Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas, dan ditemani Penyiar Radio Diskominfo Kab. Kapuas, M. Nasrullah, mengulas tentang Penyakit Myalgia, pada Hari Kamis (14/11/2024).
dr. Erny yang bertugas sebagai Dokter Umum Madya dan juga sebagai Dokter Penanggung Jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan bahwa Myalgia adalah istilah medis, bagi orang awam biasanya dikenal dengan nyeri otot. Myalgia sering timbul secara tiba-tiba. Kondisi ini pada dasarnya bukanlah suatu penyakit melainkan gejala yang timbul akibat reaksi tubuh terhadap kondisi tertentu. Hal ini disebabkan oleh peredaran darah yang kurang sempurna pada otot yang nyeri.
Pada umumnya myalgia dapat terjadi pada setiap orang, dimana Myalgia dapat terjadi pada bagian tubuh manapun, mulai dari otot leher, otot punggung, otot lengan, sampai otot kaki, tetapi dapat juga terjadi di seluruh tubuh secara bersamaan. Gejalanya pun dapat tidak sama setiap orang ada yng merasakan nyeri ringan pada otot tertentu, tetapi ada yang merasakan sangat nyeri di seluruh tubuh yang membuat orang tersebut tidak bisa beraktivitas.
dr. Erny menambahkan penyebab myalgia atau nyeri otot adalah proses menua dimana para lansia sering kali lansia mengalami sejenis kejang dan nyeri yang timbul pada betis (kram pada otot betis) yang dirasakan sebelum tidur atau tengah malam, atau kaki lansia tiba-tiba gerak spontan yang tidak dapat dikendalikan pada saat tidur, sehingga dapat mengganggu proses tidur. Kondisi ini disebut “restless legs” , yang penyebabnya belum diketahui, Kurangnya asupan nutrisi seperti kekurangan vitamin D, Aktivitas fisik dan olahraga yang salah dimana olahraga yang rutin atau latihan fisik dengan cara yang salah juga dapat memicu timbulnya myalgia atau nyeri otot, Terlalu banyak melakukan aktivitas berat, Cedera juga menjadi salah satu penyebab utama nyeri pada otot. Selain nyeri otot, cedera juga dapat menyebabkan bengkak, memar, melemahkan otot, dan kram otot, Adanya penyakit infeksi dan penyakit tertentu, dimana Penyakit-penyakit infeksi yang berpotensi menimbulkan myalgia antara lain Trikinosis (infesi cacing), TB, tifus, malaria, flu, Lyme desease (penyekit infeksi bakteri Borrellia burgdoferi yang ditularkan melalui gigitan kutu, Penyakit lain yang dapat menimbulkan myalgia ialah arthritis (radang sendi), anemia, hipertiroid, rhabdomyolisis (kerusakan dan kematian jaringan otot rangka, yang disebabkan kerusakan serat-serat otot dan keluarnya isi serat tersebut dan masuk ke dalam aliran darah). Stress yang berlebihan, dijelaskan hal ini disebabkan saat sedang stress, sistem kekebalan tubuh akan menurun sehingga tubuh sulit melawan infeksi yang dapat menimbulkan proses peraadangan (inflamasi) dan myalgia (nyeri otot).
Cara mengatasi nyeri otot atau myalgia, antara lain dengan cara menghindari mengangkat beban berat dan melakukan aktivitas fisik yang berlebihan. Nyeri otot dan pegal akibat olahraga atau latihan fisik yang berlebihan dapat diringankan dengan pijat (masase), otot yang bersangkutan diurut ke arah jantung dengan menggunakan obat gosok. Dengan cara ini otot yang kaku dapat dilemaaskan dan asam laktat yang tertimbun dalam sel-sel otot di dorong keluar kea rah pembuluh-pembuluh darah untuk dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal. Kompres hangat untuk meringankan nyeri dan dapat mengendurkan otot-otot yang kejang dan kaku dengan menggunakan lampu infra merah atau dengan kantong air panas sangat efektif. Mandi berendam dengan air hangat juga efektif dalam mengatasi nyeri dan kaku otot. Tetapi nyeri akibat luka atau peradangan tidak boleh ditangani dengan panas, melainkan dengan pendinginan untuk mencegah pembengkakan (es batu dalam kantong plastik). Tidur cukup, akan mengistirahatkan otot yang nyeri atau kaku, dan Menggunakan Obat-obat penghilang nyeri, misalnya, paresetamol, asetosal, koyok, krim atau salep.
Dijelaskan lebih lanjut, cara-cara untuk mencegah myalgia atau nyeri otot antara lain, bila nyeri otot disebabkan oleh flu, usahakan untuk tetap menggerakkan otot-otot seintensif mungkin dengan tujuan mempertahankan kekenyalan dan kelenturannya. Lakukan pemanasan (warming up) saat akan memulai olahraga dan lakukan pendinginan (cooling down) sesaat setelah olahraga. Dengan demikian, sirkulasi darah distimulaasi dan dicapainya peredaran darah optimal. Konsumsi Vitamin D dan vitamin C.
“Jika nyeri otot (myalgia) tidak membaik dengan cara-cara diatas, sebaiknya segera mengonsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang akan disesuaikan dengan penyebab yang mendassari nyeri otot tersebut,” tutup beliau mengakhiri edukasi kesehatan di radio. (PromkesRSUDKps)