Bahas Tentang Wasir Atau Ambeien Bersama Promkes RSUD Kapuas Di Radio

KUALA KAPUAS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 98,1 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat, yang mana pada kesempatan kali ini memberikan informasi dan edukasi kesehatan dari narasumber yakni, dr. Erny Indrawati, selaku Ketua Pokja Komunikasi dan Edukasi (KE), didampingi Popo Subroto, SKM, M.I.Kom, selaku Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas, dan ditemani Penyiar Radio Diskominfo Kab. Kapuas, Joni Setiawan, mengulas tentang Apa Itu Wasir, pada Hari Kamis (19/9/2024).

dr. Erny yang bertugas sebagai Dokter Umum Madya dan juga sebagai Dokter Penanggung Jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan bahwa Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di ujung usus besar (rectum) atau anus, yang berbentuk seperti benjolan, hal ini terjadi karena adanya perubahan pada bantalan pembuluh darah dan jaringan di sekitarnya sehingga menimbulkan gangguan aliran darah. Menurut perkiraan satu di antara lima atau enam orang pada suatu waktu menderita wasir, kaum pria lebih banyak daripada wanita. Kondisi ini menjadi masalah kesehatan yang bisa menyerang siapa saja, tetapi lebih banyak terjadi pada orang berusia 50 tahun ke atas.

dr. Erny begitu beliau disapa memaparkan, ada beberapa penyebab wasir dan setiap orang bisa berbeda-beda penyebabnya. Para ahli menduga kalau peningkatan tekanan pada aliran darah di bagian dubur atau area sekitarnya, menjadi salah satu pemicu utamanya. Tekanan tersebut akan mengakibatkan pembengkakan pada pembuluh darah sehingga dapat menimbulkan peradangan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya tekanan pada rectum yang dapat menyebabkan wasir, antara lain Mengejan terlalu keras saat BAB, Duduk terlalu lama di toilet, Mengalami diare kronis atau sembelit, Obesitas, Mengonsumsi makanan rendah serat, Sering mengangkat beban berat, Melakukan hubungan seks anal (lewat dubur), Kehamilan, biasanya akan membaik setelah melahirkan, Batuk dan muntah berkepanjangan.

“Gejala wasir tiap orang akan berbeda-beda, berdasarkan jenis wasir dan stadium wasir. Jenis wasir dibedakan menjadi dua, yaitu Wasir luar (eksternal). Jenis ini timbul di bawah kulit di sekitar anus, tampak sebagai benjolan kebiruan di sekitar dubur. Juga di kenal adanya wasir thrombosis, bila ada penumpukan darah di wasir eksternal. Wasir dalam (internal). Timbul di dalam rectum dan tidak tampak dari luar; sering tanpa ada keluhan. Adapun gejala wasir luar (eksternal) berupa gatal atau adanya iritasi di daerah anus, Terasa tidak nyaman (rasa terbakar) sampai nyeri, Bengkak sekitar anus, Bila ada thrombus (gumpalan darah) maka tampak adanya benjolan/ tonjolan di sekitar anus yang berwarna merah, ungu, biru, tau hitam, serta Keluarnya darah,” ujarnya.

Ada 4 stadium berdasarkan tingkat keparahannya. Klasifikasi stadium wasir ini digunakan untuk membagi derajat keparahan wasir internal berdasarkan stadiumnya, antara lain Stadium I, ditandai dengan keluarnya darah dari anus, terkadang darah keluar dari anus dengan sendirinya, dan tidak disertai rasa nyeri. Stadium II, Gejala yang biasa muncul adalah keluar darah dan benjolan dari anus saat mengejan. Ketika penderita berhenti mengejan, benjolan akan masuk ke dalam anus dengan sendirinya. Pada Stadium III, benjolan keluar dari anus tidak hanya saat penderita mengejan, tetapi juga saat penderita melakukan aktivitasnya sehari-hari. Pada stadium ini benjolan tidak dapat masuk ke anus dengan sendirinya, sehingga perlu di dorong dengan jari. Di Stadium IV, benjolan wasir sudah keluar dari anus, dan tidak dapat dimasukkan lagi meski sudah di dorong menggunakan jari. Benjolan tersebut biasanya mengeluarkan darah dan semakin membesar seiring bertambahnya waktu.

“Tujuan pengobatan wasir adalah untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan mencegah wasir kambuh kembali. Pengobatan wasir biasanya didasarkan jenis wasir dan stadiumnya. Wasir ringan biasanya mengecil dalam waktu kurang dari 1 minggu. Pada kasus sedang hingga parah bisa membutuhkan waktu yang lebih lama,” tambahnya.

Ada beberapa cara untuk meringankan penderita wasir, yaitu Kebersihan (personal hygiene), penting untuk membersihkan dubur dan sekitarnya dengan seksama setelah BAB dan mengeringkannya dengan baik. Lalu diberi talk (bedak) atau dermatol pada dubur untuk meringankan rasa gatal. Perdarahan pada wasir, biasanya berhenti sendiri, dapat juga diberi kompres air dingin untuk menghentikan perdarahan. Bantalan angin. Penderita wasir yang harus duduk untuk waktu lama, sebaiknya menggunakan bantal angin atau plastik busa dengan lubang ditengahnya. Dengan demikian tekanan berlebihan di sekitar dubur dapat dikurangi.

Pengobatan berdasarkan stadium pada Wasir stadium I, pasien dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi serat (sayuran, buah-buahan) dan cukup asupan air. Disamping itu untuk mengurangi rasa nyeri dapat diberikan obat-obatan antinyeri, misalnya parasetamol atau ibuprofen. Sementara untuk mengurangi pembengkakan dapat diberikan obat dalam bentuk oles atau dimasukkan ke dalam dubur. Wasir stadium II pengobatan pada stadium ini biasanya dilakukan melalui prosedur tanpa operasi, misalnya dengan prosedur mengikat benjolan wasir menggunakan karet gelang khusus prosedur ini di sebut rubber band ligation, tujuannya untuk menghambat aliran darah ke wasir, sehingga wasir mengecil karena jaringannya mati, dan akhirnya terlepas dari dubur. Alternatif lain yaitu dengan prosedur laser dengan sinar inframerah, prosedur ini mengakibatkan wasir terbakar dan aliran darah ke wasir berkurang. Ada juga prosedur skleroterapi, yaitu penyuntikan cairan khusus pada area yang bengkak. Wasir stadium III & IV, dimana pada stadium ini biasanya dilakukan tindakan operasi hemoroidektomi, yaitu pemotongan jaringan wasir menggunakan pisau bedah.

Ada beberapa komplikasi yang perlu diwaspadai oleh penderita wasir, antara lain Anemia (kekurangan darah), akibat perdarahan kronis dari wasir, terutama yang jenis internal. Keluhan yang dirasakan pasien adalah pasien mudah lelah, pusing, dan tampak pucat. Nyeri hebat, dapat terjadi pada wasir stadium IV. Infeksi pada wasir, keadaan ini jarang terjadi tetapi bisa terjadi bila kebersihan pribadi (personal hygiene) jelek. Dapat mengakibatkan timbulnya abses perianal atau bahkan kondisi infeksi yang lebih serius. Kerusakan pada otot sfingter anal, hal ini bisa dikarenakan adanya masalah pada proses operasi. Keadaan ini menyebabkan pasien kesulitan mengontrol BAB.

Beberapa cara yang dapat mencegah timbulnya wasir, yaitu Mengonsumsi makanan yang berserat. Serat dapat membuat tinja tetap lunak, sehingga BAB menjadi lebih mudah, tidak perlu terlalu kuat untuk mengejan, Perbanyak asupan air, batasi asupan kafein (kopi), dan hindari minuman beralkohol, Olahraga yang cukup. Olahraga membantu meningkatkan gerakan usus sehingga tinja cepat turun, dan merangsang BAB, Tidak menunda untuk BAB, supaya tinja tidak semakin keras, sehingga tidak diperlukan mengejan terlalu keras. Hindari obesitas. Karena obesitas meningkatkan risiko wasir, Hindari makanan pedas. Karena makanan pedas meningkatkan frekuensi BAB. Kondisi ini dapat membuat penderita wasir merasakan nyeri dan tidak nyaman di sekitar anus.

“Untuk menghindari timbulnya wasir, lakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, dengan mengonsumsi makanan yang berserat, misalnya sayuran, buah-buahan, biji-bijian. Hindari minuman tinggi kafein dan beralkohol, perbanyak minum air putih. Lakukan aktifitas fisik agar tubuh lebih bugar. Perhatikan kebersihan pribadi (personal hygiene). serta Tetap berfikiran positif, gembira dan bahagia,” akhir kata beliau penutup podcast di Radio Siaran Pemda Kapuas 98,1 FM. (PromkesRSUDKps)