Edukasi Menjadi Dokter Pribadi Bagi Keluarga Mengatasi Panas Atau Demam Bersama Promkes RSUD Kapuas
KUALA KAPUAS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 91,4 FM yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat, yang mana pada kesempatan kali ini memberikan informasi dan edukasi kesehatan dari narasumber yakni, dr. Erny Indrawati, selaku Ketua Pokja Komunikasi dan Edukasi (KE) didampingi, Popo Subroto, SKM, M.I.Kom., selaku Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas, mengulas tentang Edukasi Menjadi Dokter Pribadi Bagi Keluarga Mengatasi Panas Atau Demam Bersama Promkes RSUD Kapuas, Selasa (30/4/2024).
dr. Erny yang bertugas sebagai Dokter Umum Madya dan juga sebagai Dokter Penanggung Jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan bahwa materi penyuluhan kesehatan ini bertujuan membantu para orang tua untuk dapat memberi pertolongan awal bila salah satu keluarga mengalami sakit. Hal ini juga bisa membantu pada saat bepergian, tiba-tiba salah seorang yang ikut bepergian mengalami sakit.
“Pengetahuan yang benar tentang berbagai jenis penyakit sangat diperlukan oleh orang tua untuk dapat memberikan penanganan dan pencegahan secara tepat. Misalnya, saat anak mengalami demam, orang tua akan mengambil inisiatif mengompres anak dengan air es, tetapi tindakan ini kurang tepat, karena mengompres anak dengan air es dapat membuat anak menggigil kedinginan, meskipun kulitnya terasa dingin, tetapi suhu didalam tubuhnya justru meningkat,” ujarnya.
Selain peningkatan pengetahuan tentang berbagai macam penyakit, pengetahuan tentang obat-obatan sederhana untuk mengobati diri sendiri dan keluarga juga sangat perlu. Dalam hal ini tentunya untuk dapat mengatasi gangguan penyakit sehari-hari yang tidak serius tetapi merisaukan. Sementara itu bila telah diobati sendiri beberapa hari dan tidak ada perbaikan atau pada penyakit-penyakit serius maka harus segera mencari pengobatan medis (bertemu dokter).
Dijelaskan lebih lanjut tentang panas atau demam, tubuh memiliki sistem pengatur suhu tubuh yang berada dibagian tertentu dari otak, yang akan memerintahkan tubuh untuk merespon adanya perubahan suhu tubuh. Misalnya, jika kita kedinginan maka secara otomatis otot-otot akan bergetar membentuk ekstra panas, agar suhu jangan turun terlalu banyak. Sebaliknya bila udara disekitar panas maka mekanisme berkeringat akan bekerja. Keringat menguap akan membawa panas tubuh keluar dari kulit sehingga suhu tubuh tidak meningkat terlalu tinggi.
Seperti diketahui, suhu normal tubuh bervariasi sepanjang hari antara rata-rata 36,5⁰C – 37⁰C. Saat suhu tubuh kita meningkat diatas atau sama dengan 37,4⁰C, kita dikatakan demam. Bila suhu tubuh mencapai 38-39⁰C disebut demam sedang, sementara itu bila suhu tubuh > 39⁰C disebut demam tinggi.
Demam biasanya disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti, virus, bakteri, dan parasit. Ketika mikroorganisme masuk ke dalam tubuh, berbagai jenis sel darah putih atau leukosit melepaskan pirogen endogen yang merupakan zat penyebab demam yang selanjutnya memicu produksi prostaglandin E2 di hipotalamus anterior, yang dapat mengakibatkan temperature badan meningkat sehingga timbul demam. Selain penyebab diatas, demam dapat juga disebabkan oleh faktor non-infeksi seperti proses peradangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa demam merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi yang terjadi di dalam tubuh.
Meskipun demam merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh, tetapi bila dibiarkan akan memberi dampak negatif bagi tubuh, antara lain yaitu Saat mengalami demam, terjadi peningkatan penguapan cairan tubuh sehingga bila cairan yang masuk ke dalam tubuh kurang maka dapat menimbulkan dehidrasi, terutama pada anak-anak, Saat demam, pasien dengan penyakit sesak nafas baik yang disebabkan oleh paru atau jantung dan pembuluh darah, akan semakin sesak karena kekurangan oksigen, Bila demam > 42⁰C bisa menyebabkan kerusakan saraf, meskipun hal ini sangat jarang terjadi, dan Demam 40⁰C pada anak umur 6 bulan – 3 tahun dapat menyebabkan kejang demam. Kejang demam biasanya hilang dengan sendirinya, dan tidak menyebabkan gangguan neurologia (kerusakan saraf).
Caranya mengatasi demam secara mandiri, antara lain usahakan cukup istirahat berbaring, sebaiknya tidak berselimut, tetapi bila anak menggigil boleh diselimuti karena menggigil merupakan tanda bahwa panas tubuh belum merata, atau bila kaki anak dingin kenakan kaos kaki. Bila sudah tidak meggigil atau kaki sudah hangat sebaiknya selimut dan kaos kaki dilepas, karana dapat membuat demam anak makin tinggi. Selimut dan kaos kaki menghalangi proses penguapan. Usahakan kondisi kamar nyaman dan sejuk atau ber-AC. Tapi aturlah suhu AC tidak terlalu dingin. Kenakan pakaian tipis dalam ruangan dengan ventilasi udara yang baik. Karena demam dapat menghabiskan cadangan karbohidrat, protein, dan lemak dengan cepat, maka untuk menghindari tubuh semakin lemah, konsumsi makanan yang mudah dicerna (misalnya bubur) akan sangat membantu proses pemulihan. Hindari makanan berlemak dan yang sulit dicerna karena demm menurunkan aktivitas lambung. Untuk mengimbangi proses penguapan selama demam, kebutuhan cairan harus diperhatikan, karena saat demam kebutuhan cairan meningkat, untuk itu diperlukan minum lebih banyak. Air minum dapat berupa air putih, jus buah, air kaldu, air kelapa, minuman isotonis. Minum air putih yang banyak juga bisa menjadi pengencer dahak (ekspektoran). Sekalah tubuh dengan kin basah, lakukan hal ini selama 5-7 menit. Hal ini dapat membantu proses penguapan kulit, sehingga suhu tubuh akan turun. Anda juga dapat mengompres dengan air hangat. Biasanya dengan mengompres 30-45 menit dapat menurunkan demam. Ukur suhu tubuh tiap 4-5 jam dan catatlah. Hal ini bertujuan untuk memantau perjalanan demamnya dan tindakan apa yang harus segera dilakukan bila demam tidak turun. Beri obat penurun demam sesuai dosis (terutama pada bayi dan anak). Ada herbal-herbal yang dapat membantu menurunkan demam/ panas misalnya air rebusan akar alang-alang yang sudah dicuci bersih.
Beberapa hal yang tidak direkomendasikan yaitu Mengompres anak dengan air dingin dengan melepas semua pakaian, karena justru akan membuat anak menggigil dan tidak nyaman. Mengompres dengan alkohol. Karena alkohol diserap oleh kulit dan kemudian masuk ke peredaran darah sehingga dapat menimbulkan keracunan alkohol pada anak.
“Pada umumnya demam tidak perlu dikuatirkan, karena akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Hanya dalam beberapa kasus perlu segera berkonsultasi ke dokter, terutama untuk bayi dan anak, yaitu Bila anak mengalami kejang saat demam. Tindakan yang perlu anda lakukan adalah tetap tenang, kompres anak dengan air hangat, jangan diberi minum atau obat penurun demam saat anak kejang, dan segera bawa ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit atau Puskesmas (pilih yang terdekat) yang pasti buka 24 jam, Jika anak menjadi apatis, tidak aktif sama sekali, dan tidak nafsu makan, Jika anak-anak mengeluh terus-menerus, Jika terdapat perdarahan kecil, dan Bila demam sudah lebih dari 2-3 hari, jangan lupa membawa catatan perkembangan suhu anak,” pungkasnya mengakhiri penyuluhan kesehatan di radio. (PromkesRSUDKps).
Narasumber : dr. Erny Indrawati
Adminkes : Popo Subroto, SKM, M.I.Kom